12 Kisah Orang-orang yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat (Bagian 2)


Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (12 Kisah Orang-orang yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

6. Bahia Bakari, mengapung di laut selama 9 jam

Bahia Bakari, gadis kecil kelahiran Paris, dijuluki 'The Miracle Girl' oleh pers dunia. Bakari adalah satu-satunya korban yang selamat dari kecelakaan pesawat Yemenia Flight 626-A310 yang jatuh ke Samudera Hindia di pantai utara Grande Comoro pada 30 Juni 2009. Musibah itu menewaskan 152 awak dan penumpang, termasuk ibunya.

Namun nasib baik berpihak kepada Bakari yang walau tidak bisa berenang dan tidak menggunakan jaket pelampung, dia menempel pada pecahan puing sayap pesawat. Selama 9 jam dia mengapung di laut hingga tim penyelamat datang untuk menolong. 

Saat mendapat perawatan di rumah sakit Paris, dia menuturkan bahwa ia dan ibunya hendak liburan musim panas di Komoro, Prancis. Dan ia merasa sedih ibunya ikut tewas dalam tragedi kecelakaan tersebut.

7. Vesna Vulovic, tetap hidup dari kejatuhan 33.000 kaki 

Vesna Vulovic masuk Rekor Dunia, Guinnes World Records, untuk bertahan dari kejatuhan setinggi 33.000 kaki tanpa menggunakan parasut. Tragedi ini bukan terjadi karena kesalahan pilot ataupun kondisi pesawat, melainkan ulah teroris ekstrem kanan Kroasia yang meledakkan bom di pesawat Jet Light 367.

Ledakan tersebut membuat tubuh pesawat pecah menjadi dua, dan jatuh terbakar di desa Kamenice-Czechoslovakia. Akibat kejadian itu, kedua kaki Vesna Vulovic patah dan mengalami cedera otak, hingga mengalami koma selama 27 hari.

Vesna Vulocic, wanita yang saat itu berusia 22 tahun pada saat insiden peledakan bom, menjadi satu-satunya korban yang selamat dari 28 penumpang pesawat. Dan setelah mendapatkan pemulihan dari rumah sakit, Vesna dapat berjalan dan bekerja sebagai pramugari kembali.

8. Martin Farkas, selamat karena menemukan sebuah ponsel

Kecelakaan pesawat militer Antonov An-24 terjadi pada 19 Januari 2006. Pesawat itu ditumpangi oleh 44 pasukan penjaga perdamaian Slowakia (Slovak). Pesawat itu jatuh di Borso Hill setelah menabrak puncak pohon, hingga menyebabkan pesawat terbakar. Lokasi kecelakaan berada di ketinggian 23.000 kaki dengan kondisi cuaca sangat dingin dan ekstrem.

Dalam kecelakaan tersebut, seluruh awak pesawat tewas, dan hanya Letnan Fartin Markas satu-satunya awak pesawat yang selamat. Dalam kondisi kritis, ia menemukan sebuah ponsel dan segera menelepon Istrinya untuk menghubungi Layanan Penyelamatan Militer.

Dan akhirnya tim penyelamat datang dan mengevakuasi dirinya untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Kini Fartin Markas telah sembuh dari luka infeksi paru-paru dan pembengkakan otak akibat insiden tersebut, walau mengalami bekas cacat di wajahnya.

9. George Lamson, Jr, selamat karena terikat dengan kursi

Sehari setelah pertandingan Super Bowl XIX, saat San Fransisco 49ers mengalahkan Miami Dolphins, Lamson dan ayahnya yang saat itu sedang berada di Nevada berencana pulang ke rumahnya dengan menggunakan pesawat Galaxy Airlines Flight 203. 

Ketika dalam penerbangan, pilot pesawat merasakan ada kepincangan mesin pesawat dan berinisiatif untuk kembali ke landasan penerbangan Reno Nevada.

Namun usaha itu tidak berhasil, pesawat jatuh dan terbakar di tengah pusat perkotaan. Sebanyak 71 penumpang meninggal dalam insiden kecelakaan 21 Januari 1985 itu. George Lamson, 21 tahun, menjadi satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan maut itu. Dia ditemukan petugas penyelamat dalam keadaan terikat di bangku kursinya yang terlempar dari tubuh pesawat.

10. Juliane Koepcke, bertahan hidup di hutan selama 11 hari 

Pesawat Lansa Filght 508, yang menuju ke Peru, terjebak dalam badai pada tanggal 21 Desember 1971. Kemudian pesawat jatuh ke dalam Hutan Amazon akibat sambaran Petir. 

Juliane Koepcke, 17 tahun, penumpang wanita yang berhasil selamat dari musibah tersebut, terlempar dari pesawat di ketinggian 10.000 kaki tanpa parasut dalam keadaan terikat dengan kursinya.

Selama hampir 11 hari dia bertahan di pedalaman hutan, dengan kondisi luka dalam di lengan dan kaki, gegar otak, dan mengalami patah tulang leher. Hingga dia berhasil menemukan kamp penebang hutan, yang kemudian membawanya ke rumah sakit. Peristiwa itu menewaskan 14 penumpang pesawat.

11. Mohammed El-Fateh Osman, Bayi yang selamat dari keadaan kritis

Batita malang ini mengalami luka bakar kritis dan kehilangan bagian bawah tapak kaki kanannya, akibat kecelakaan pesawat Sudan Airways Boeing 737 yang jatuh dalam perjalanan dari Bandara Port Sudan Khartoum pada 8 Juli 2003. Penyebab jatuhnya pesawat akibat salah satu mesin tidak berfungsi dengan baik, hingga pilot pesawat mencoba melakukan pendaratan darurat.

Pesawat yang ditumpangi bersama ibunya itu menewaskan 116 penumpang yang di antaranya termasuk 4 bayi, 14 anak kecil, dan Ibunya. Mohammed, bocah berusia 2 tahun, ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Broomfield Chelmsford di Sudan, yang kemudian dipindah ke Rumah Sakit Great Ormond Street di London karena rumah sakit itu tidak memiliki unit spesialis luka bakar.

Tim dokter Rumah Sakit Great Ormond menuturkan, Mohammed hanya mempunyai harapan hidup beberapa hari, karena kondisi kritis tubuhnya. Namun keajaiban terjadi, lebih dari 2 tahun kesehatan Mohammed berangsur-angsur membaik dan dia bisa hidup normal seperti anak-anak lainnya.

12. Neuba Tessoh, satu-satunya korban selamat dari jatuhnya pesawat 

Mesin pesawat yang tidak dapat berjalan dengan baik seringkali menjadi faktor utama penyebab kecelakaan, seperti yang dialami pesawat Varig Airlines Boeing 707 yang jatuh setelah take off sekitar 18 mil dari Bandara Abidjan, Pantai Gading.

Jatuhnya pesawat yang bertujuan ke Rio De Janeiro pada 3 Januari 1987 itu menewaskan 12 kru dan 38 penumpang pesawat. Satu-satunya orang yang selamat dalam kecelakaan itu adalah gadis kecil bernama Neuba Tessoh.