10 Agen Rahasia Wanita Paling Terkenal Selama Perang Dunia (Bagian 2)


Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (10 Agen Rahasia Wanita Paling Terkenal Selama Perang Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

6. Lona Cohen

Negara asal: Amerika
Negara yang diikuti: Uni Soviet 

Lona Cohen merupakan anggota partai komunis yang menjabat sebagai kurir untuk Theodore Hall, seorang fisikawan Manhattan Project (proyek Bom Atom Amerika) yang membocorkan rahasia atom ke Uni Soviet. Setelah perang, ia dan suaminya pindah ke London dan menjadikannya alat untuk menghancurkan pasukan laut Inggris melalui Portland Spy Ring (mata-mata Soviet yang beroperasi di Inggris).

Tidak berlangsung lama, karena Inggris mengetahui siapa Cohen dan menangkapnya. Ia yang awalnya terancam hukuman 20 tahun penjara tidak sempat terjadi karena Inggris menawarkan pertukaran mata-mata yang dikirimnya ke Uni Soviet. 

Sekembalinya ke Uni Soviet, Cohen diterima dengan suka cita, dan dianggap patriot yang setia, termasuk dihormati pejabat-pejabat Uni Soviet dengan memberikannya penghargaan Congressional Medal of Honor.

5. Violette Szabo

Negara asal: Prancis
Negara yang diikuti: Inggris, Prancis

Keberanian, kecantikan, serta hidup singkatnya yang tragis, menjadikan Violette Szabo seorang legenda. Bahkan menjadi inspirasi salah satu game Xbox 360 (Velvet Assassin). Sebagai agen rahasia Inggris, salah satu misinya adalah mengawasi gerak gerik sampai mensabotase Prancis kala itu.

Tak lama setelah meletusnya PD II, Szabo ditangkap oleh tentara Jerman, setelah kontak senjata. Setelah tertangkap, Szabo dibawa ke Ravensbruck (concentration camp). Tahun 1945, Szabo dieksekusi pada umur yang relatif masih muda, yaitu 23 tahun.

4. Virginia Hall

Negara asal: Amerika
Negara yang diikuti: Amerika, Inggris, Prancis

Sebagai Agent of Britain's Special Operations Executive, Virginia Hall mempunyai misi mendukung perlawanan Prancis dengan mendapatkan reputasi sebagai orang yang mampu menghindari kepungan Nazi yang sangat ketat. 

Pada tahun 1944, ia melarikan diri ke Spanyol dengan berjalan kaki dan bergabung dengan Office of Strategic Services of America sebelum kembali ke Prancis untuk melatih pasukan perlawanan, mendirikan rumah-rumah aman, dan mengumpulkan rahasia-rahasia intelijen militer Jerman yang tak ternilai. 

Salah satu hal yang mencengangkan ternyata dalam melakukan misinya tersebut, Hall menggunakan kaki palsu kayu! Dia sudah menggunakannya sejak tahun 1930-an.

3. Krystyna Skarbek

Negara asal: Polandia
Negara yang diikuti: Inggris

Kecerdasan Krystyna Skarbek yang tidak konvensional selama enam tahun sebagai agen untuk Operasi Khusus Inggris (SOE) menjadikannya salah satu dari mata-mata Perang Dunia II paling sukses, setelah berbagai misinya di Polandia, Hungaria, Prancis, dan Mesir.

Dia memperoleh ketenaran ketika menyelamatkan nyawa dua agen SOE yang akan dieksekusi oleh Gestapo, dengan menjadikan dirinya sebagai salah satu kemenakan anggota Komando Tinggi Inggris. 

Setelah perang, Skarbek mendapati dirinya ditinggalkan oleh negara asalnya (di bawah pendudukan Soviet) dan mantan organisasinya. Sudah tertimpa kemiskinan, dibunuh pula pada tahun 1952 oleh seseorang yang pernah dia tolak cintanya di London.

2. Nancy Wake

Negara asal: Selandia Baru
Negara yang diikuti: Selandia Baru, Inggris, Amerika, Prancis, Australia

Nancy Wake bekerja sebagai seorang jurnalis di Prancis ketika Perang Dunia II meletus. Dia secara sukarela mendaftar menjadi kurir untuk Perlawanan Prancis, dan tak lama setelah itu Wake mendirikan sebuah jaringan mata-mata yang sangat luas dan efektif, sehingga Gestapo menaruh harga di kepalanya bernilai jutaan dolar.

Keahliannya dalam spionase hanya bisa ditandingi oleh ketangkasan fisiknya. Dia pernah dituduh membunuh seorang tentara Jerman dengan tangan kosong. Setelah perang, tak kurang dari lima negara menghormatinya dengan penghargaan sipil tertinggi, menempatkannya di antara mata-mata wanita paling dihormati selama Perang Dunia II.

1. Mata Hari

Negara asal: Belanda
Negara yang diikuti: Jerman

Nama aslinya Margaretha Geertruida Zelle. Ia tiba di Paris sebagai janda dan mulai beraksi sebagai penari terbaik yang pernah ada. Dia semakin populer sebagai penari di pemerintahan dan militer. Ketika Perang Dunia I pecah, Prancis mencurigai kegiatan mata-matanya untuk Jerman, meskipun dia juga mungkin melakukan hal itu bagi Prancis.

Meskipun pembelaan dirinya bahwa ia adalah agen ganda dan setia kepada Prancis, mereka menangkapnya pada tahun 1917 dan dieksekusi 8 bulan kemudian.