Bagaimana Cara yang Tepat Menghadapi Orang yang Tidak Kita Suka?


Hidup dan bersosialisasi dalam keseharian membuat Anda rentan bertemu ragam orang dengan karakter yang berbeda-beda. Tentunya, tak semuanya cocok dengan Anda. 

Namun, tak berarti Anda harus memutuskan hubungan dengan mereka. Sebab, terkadang ada situasi dalam hidup yang tidak bisa Anda pilih, misalnya rekan kerja, atasan, klien, dan sebagainya.

Menurut penulis buku A paperboy’s Fable: The 11 Principles of Succes, Deep Patel, selalu ingat bahwa tidak semua orang sempurna, termasuk Anda. 

Patel memberikan sejumlah saran untuk berhadapan dengan orang yang Anda tidak suka. Sebab, Anda tidak bisa terus menerus membatasi dan menghindari orang yang menurut Anda menyebalkan. Satu waktu Anda harus belajar hidup beriringan bersama mereka. 

Berikut sejumlah cara orang sukses menghadapi orang yang tidak mereka suka, yang dirangkum oleh Patel: 

Terimalah tidak semua orang cocok dengan Anda, dan sebaliknya 

Langkah pertama, menurut Patel, adalah menerima kondisi yang tidak nyaman tersebut. 

Tidak cocok dengan orang lain tak berarti Anda jahat atau orang itu yang aneh. Sederhananya, Anda berdua memang tidak sesuai satu sama lain. 

Beverly D. Flaxington, seorang konsultan dan psikolog, menjelaskan, gaya seseorang dalam berteman dan berelasi saling tidak sama. Ada orang yang optimis, ada pula yang pesimis. 

Sebuah makalah penelitian oleh Hamstra menyebut suatu hubungan dengan istilah Regulatory Fit. Artinya, manusia mau berusaha lebih keras dalam hal-hal yang kita suka. Namun ada kemungkinan untuk berinteraksi dengan orang yang tidak kita suka, sehingga Anda tidak berusaha keras. 

Kondisi yang demikian hanya akan merugikan Anda dan mimpi yang Anda bangun. Jadi, terimalah hal-hal yang Anda tidak suka dengan lapang dada. Jangan terlalu memikirkannya dalam-dalam. Kerjakan saja apa yang menjadi tanggung jawab Anda dan apa yang telah Anda janjikan, baik pada diri sendiri, orang lain, atau organisasi. 

Perlakukan orang yang tidak Anda suka dengan sopan

Sikap dan gaya Anda dalam mengatasi suasana yang tidak menguntungkan merupakan cerminan pribadi diri sendiri. Jika Anda kasar, orang akan melihat Anda sebagai sosok tangan besi yang tidak kenal kompromi. Lalu, mereka pun akan memperlakukan Anda dengan cara yang sama. 

Jadi, pertahankan kepala dingin, tenang (Anda bisa melakukannya dengan latihan pernapasan), dan sopan. 

“Kemampuan memiliki dua muka itu kadang perlu. Ini langkah diplomatis. Anda harus bisa tampil sebagai profesional dan positif,” kata Ben Dattner, seorang psikolog organisasi dan penulis The Blame Game. 

Cara yang demikian akan menghindarkan Anda jatuh dalam jebakan orang-orang yang tidak Anda suka dan berperilaku serupa seperti mereka. 

Berpikir positif 

Mungkin terdengar klise, tetapi percayalah, latihlah pikiran untuk menggali kemungkinan positif atas kondisi yang buruk. 

Anda mungkin punya perasaan kesal pada ipar yang sering melontarkan ungkapan menyakitkan, tetapi cobalah berpikir bahwa bisa jadi hidupnya tidak sebaik Anda sehingga dia perlu menegaskannya dengan cara yang rendah. 

Jika Anda bertemu dengan seseorang yang sulit dan menjengkelkan Anda secara sengaja, tetapi marah mengenai hal itu, mungkin membuat Anda terlihat buruk di mata orang lain. 

Berpikir positif juga bisa mendatangkan kebahagiaan pada diri Anda. Pasalnya, orang yang bahagia lebih mudah memperoleh sukses dengan apa yang mereka lakukan. 

Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Psychological Bulletin, mempelajari efek pikiran positif terhadap 275.000 partisipan. 

Hasilnya, kebanyakan orang yang berbahagia lebih sukses karena mereka optimis dan selalu berpikir positif atas musibah atau ujian hidup. 

“Saat orang bahagia, mereka jadi lebih percaya diri, optimis, dan energik. Orang lain melihat mereka sebagai sosok yang hangat dan bisa dipercaya. Hasilnya, mereka mendapatkan keuntungan dari hal-hal tersebut yang membuat mereka gampang meraih sukses,” jelas Dr Lyubomirsky, kepala riset dari UC Riverside.