Cherry picking dimulai dari kebiasaan orang yang memilih buah cherry yang paling bagus (paling bersih, paling matang, dll) dari tumpukan buah.
Sebenernya, bukan cuman cherry yang bisa dipilih - bisa juga benda apapun atau siapa pun: apel yang paling berwarna, pola kaos batik yang paling unik, calon pekerja yang paling cerdas dan berprestasi, dll.
Tetapi, penggunaan umum cherry picking lebih ke arah untuk pemilihan beberapa bukti, supaya pandangan dan keinginan seseortang terdukung dan terangkat, dan menutupi semua bukti lain yang akan bisa menunjukkan kekurangannya.
Pendeknya, cherry picking adalah salah satu cara kekeliruan logis, atau penutupan bukti dan omongan yang setengah benar, biasanya dipakai banyak orang saat berdiskusi atau berdebat.
Cherry picking atau suppressing evidence adalah kesalahan logika, dimana orang mengambil kasus atau data yang menyokong apa yang diklaimnya saja, tanpa mempertimbangkan sebagian atau keseluruhan data yang justru membantah klaim tersebut.
Hal ini sangat umum terjadi, karena seseorang cenderung mencari data yang mendukung argumennya. Begitu menemukan data yang terlihat cocok, tanpa melihat secara keseluruhan, ia menggunakannya sebagai pendukung argumen tersebut.
Cherry picking adalah strategi menyampaikan potongan-potongan fakta untuk mendukung pendapat atau opini seseorang, tanpa memberikan keseluruhan informasi yang terkait pada fakta tersebut. Biasanya dilakukan dengan menyodorkan atau menghadirkan potongan-potongan informasi yang kira-kira cocok dan bisa digunakan untuk memperkuat opini yang sedang disampaikan oleh seseorang.
Istilah cherry picking muncul dari analogi memetik hasil panen buah ceri. Petani hanya memetik sebagian buah ceri yang dianggap baik, dan menjadikannya sebagai bukti untuk menyatakan bahwa keseluruhan hasil panennya memiliki kondisi yang sama baik.