5 Kota di Dunia yang Diprediksi Akan Tenggelam, Termasuk Jakarta


Ilmuwan menganggap Jakarta sangat rentan banjir, karena 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut. Selain itu, setiap tahun permukaan tanah di Jakarta turun antara 10-20 centimeter. Di dunia ini, Jakarta termasuk kota yang diprediksi bakal tenggelam. Berikut kota-kota lain di antaranya:

1. Bangkok 

Pada tahun 2100, Bangkok diprediksi akan menjadi Atlantis kedua. Ibukota Thailand tersebut tenggelam disebabkan beberapa faktor, antara lain perubahan iklim karena efek rumah kaca, naiknya permukaan air laut, erosi pantai, dan pergeseran tanah.

Prediksi tersebut dikemukakan oleh kepala Pusat Peringatan Bencana Nasional Thailand Smith Dharmasaroja. Oleh sejumlah pihak, prediksi Smith ditanggapi serius. Selain itu, letak kota yang berada 1,5 meter di bawah permukaan laut menyebabkan Bangkok selalu mengalami banjir setiap tahun.

2. Ho Chi Minh City

Salah satu kota di Asia Tenggara yang terancam tenggelam adalah Ho Chi Minh City. Setiap tahun, ketinggian banjir meninggi setinggi 2 centimeter. Urbanisasi diyakini sebagai kontribusi besar dalam peningkatan temperatur cuaca, curah hujan dan bencana banjir dalam dua dekade terakhir.

3. Shanghai

Struktur tanah yang semula daerah rawa yang kemudian dipenuhi oleh bangunan pencakar langit, menyebabkan permukaan tanah Shanghai menurun setengah inchi setiap tahunnya.

Kebutuhan bangunan pencakar langit tersebut merupakan imbas dari melonjaknya populasi penduduk Shanghai. Penduduk kota yang berada di muara Sungai Yangze ini berjumlah sekitar 30 juta orang.

4. Mumbai

Kelompok aktivis Greenpeace memperkirakan, pada tahun 2100 kota Mumbai akan tenggelam oleh air laut. Naiknya air laut hingga 5 meter disebabkan oleh mencairnya es kutub.

Dalam laporan yang berjudul 'Iklim Migran di Asia Selatan', Greenpeace menyimpulkan, mencairnya es kutub disebabkan oleh meningkatnya suhu bumi hingga 4-5 derajat karena pemanasan global.

5. Jakarta

Selain letak geografis yang berada di bawah permukaan air laut, kebutuhan air tanah yang tinggi ditengarai menjadi salah satu penyebab tenggelamnya daratan Jakarta. Populasi penduduk yang terus meningkat menjadi alasan utama kebutuhan akan air tanah. 

Pakar hidrologi asal Belanda, JanJaap Brinkman, menjelaskan, jika proses penyedotan air yang terus-menerus dilakukan tidak segera dihentikan, di akhir abad Jakarta akan tenggelam.

"Jika ekstraksi (penyedotan) air tanah tidak segera dihentikan, di penghujung abad, Jakarta akan tenggelam dengan kedalaman lima hingga enam meter," jelasnya.