Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) saat ini sedang menyelidiki BA.2 yang merupakan turunan atau mutasi dari varian Omicron. Saat ini peneliti masih memantau sifat varian tersebut, termasuk perbedaannya dengan Omicron.
Versi BA.2 secara teknis merupakan turunan dari varian Omicron (BA.1) yang tampaknya memiliki perbedaan tertentu yang mungkin membuatnya lebih cepat menyebar dan lebih sulit dideteksi. Tidak jelas dari mana BA.2 muncul, meskipun kasus pertama tercatat di Filipina.
Gejala yang ditemukan
Karena varian baru ini adalah subvarian keturunan Omicron, gejala keduanya agak mirip. Beberapa gejala yang dilaporkan adalah kelelahan, keringat ekstrem di malam hari, tenggorokan gatal, batuk kering, dan nyeri otot.
Sebagai catatan, varian Omicron (B.1.1.529) dilaporkan sudah memiliki empat galur yakni BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3. Varian BA.2 sudah dilaporkan di 47 negara dengan total 10 ribu kasus, menjadikannya lebih diwaspadai dari subvarian lainnya.
Varian BA.2 juga dijuluki sebagai 'varian siluman' oleh beberapa ilmuwan karena komposisi genetiknya membuatnya lebih sulit untuk dilacak dalam tes PCR.
UKHSA mengatakan bahwa BA.2 tidak memiliki penghapusan genetik pada protein lonjakan yang menyebabkan kegagalan target gen S (SGTF) dalam beberapa tes PCR, yang telah digunakan sebagai alat deteksi untuk kasus Omicron.