Tidak semua orang Indonesia mengerti dengan sempurna bahasanya sendiri, terutama di forum formal. Kalau untuk bergaul sehari-hari mungkin tidak terlalu masalah. Tapi ketika menulis karya ilmiah, misalnya, atau berbicara di forum ilmiah, kita harus tahu bagaimana menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Terkait hal itu, berikut ini adalah tujuh kata populer dalam bahasa Indonesia, yang penggunaannya sering kelir.
1. Rubah - Ubah
Di kelas, pasti kamu pernah diskusi sama teman sekelas atau guru, "Bagian ini harus dirubah."
Apa itu dirubah? Dibuat jadi rubah? Dijadikan rubah? Yang benar adalah "ubah", "diubah", atau "mengubah".
2. Absen
“Eh, nitip absen dong!" salah satu teman kamu pasti pernah bilang ini ke kamu. Itu artinya dia nitip untuk tak dihadirkan di kelas, soalnya "absen" itu artinya tidak hadir.
3. Acuh
Biasanya kata ini digunakan salah kaprah dalam lirik lagu. Di beberapa lagu, kata "acuh" diartikan tak peduli, padahal "acuh" itu artinya peduli. Jadi, kalau tak peduli jadinya tidak acuh.
4. Seronok
Pernah ada pejabat yang menyinggung soal pakaian, melarang orang untuk berpakaian tidak seronok. "Seronok" itu artinya enak dilihat. Jadi kalau menyuruh orang untuk berpakaian tidak seronok, berarti menyuruh mereka untuk berpakaian yang tidak enak dilihat.
5. Geming
"Diam tak bergeming", itu salah satu contoh kalimat yang kata di dalamnya kurang tepat. "Bergeming" itu artinya diam tidak bergerak. Jadi kalau “tak bergeming” artinya malah “tidak tidak bergerak”.
6. Bilang
Sering kali orang berkata, “Eh, bilangin aku kalau besok ijin.” Ini salah. Yang benar adalah, “Eh, sampaikan aku kalau besok ijin.”
Kata bilang sebenarnya untuk urusan matematika: "Bilangan persegi sama kuadrat".
7. Jam
Untuk menunjukkan waktu, menggunakan kata "pukul," bukan jam. Jam digunakan untuk menunjukkan lamanya waktu. “Sekarang jam berapa?” Ini pertanyaan salah. Yang benar, “Sekarang pukul berapa?” Contoh lain yang benar, “Perjalanannya membutuhkan waktu dua jam.”