10 Hal Paling Menyebalkan yang Dirasakan Gamer Saat Main Game (Bagian 1)


Gaming itu menyenangkan. Terlepas dari beberapa game yang memang didesain untuk menghasilkan rasa frustrasi, video game hadir sebagai penyelamat mood yang terbaik. Ditambah dengan sedikit tantangan dan puzzle yang harus diselesaikan, rasa penasaran dan kompetitif jadi bumbu adiktif yang mumpuni. 

Ini mungkin beberapa alasan yang mendasari kecintaan kita pada gaming, sesuatu yang mungkin tidak dapat dimengerti oleh orang yang bukan penyuka game.

Apakah gaming selamanya kegiatan yang menyenangkan? Seharusnya memang begitu. Namun tidak sedikit faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengalaman yang dihadirkan, baik datang dari dalam atau di luar kegiatan gaming itu sendiri. 

Tidak jarang karena hal ini, gaming justru mengubah mood jadi jauh lebih buruk. Apalagi menghadapi kenyataan bahwa faktor ini seringkali berada di luar kendali kita. Mungkin kita harus mulai melihatnya sebagai kutukan gamer yang tak terhindarkan.

Sebagian besar kita tinggal di Indonesia, maka tulisan ini dibangun atas dasar pengalaman nyata yang pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai gamer di sini. Pengalaman yang dirasakan bisa datang dari pribadi maupun kolektif. Beberapa mungkin berlaku secara universal, namun beberapa kejadian membawa unsur “khas” Indonesia. 

Jadi, apa saja 10 hal paling menyebalkan yang mungkin dirasakan oleh gamer?

10. Perintah “otoritas” untuk berhenti 

Untuk kejadian yang satu ini, seringkali terjadi ketika kita sudah berada di depan layar kaca dalam waktu sangat lama. Mata yang terus menatap ke depan dan tangan yang tak pernah berhenti menari di atas kontroler seringkali membuat orang di luar jadi khawatir. Mungkin niat mereka baik, namun sering menjadi bumerang dan menghancurkan mood kita.

Pernahkan Anda diminta oleh orang tua Anda untuk berhenti bermain? Atau bahkan pacar yang sudah memperlihatkan raut muka manyun di sudut ruangan? Mereka memang ingin kita melakukan sesuatu yang lain, tetapi kita tidak ingin melakukan sesuatu yang lain. Is there something wrong with that? Jika Anda tetap resisten dan melanjutkan bermain, seringkali ada konsekuensi fatal yang harus dihadapi. Konsekuensi yang membuat hari Anda jauh lebih buruk.

9. Menggunakan terlalu banyak item di scripted-battle 

Kejadian menyebalkan ini seringkali kita temukan di game-game RPG, bahkan hingga saat ini. Untuk menghadirkan efek dramatisasi yang tepat, tidak jarang developer menyusun skenario sedemikian rupa dan mengemasnya di dalam sebuah pertarungan biasa. Mereka membuat battle dimana hero Anda memang sudah ditadirkan untuk kalah oleh lawan. 

Berita buruknya? Developer tidak pernah dengan jelas memberitahu kita. Akibatnya, kita seringkali menjalankan pertarungan tersebut dengan tingkat keseriusan yang tinggi, bekerja keras untuk dapat menang, dan menggunakan semua item yang ada untuk memastikan bertahan hidup. 

Bagaimana perasaan yang muncul ketika kita tahu bahwa karakter utama sepantasnya kalah? Seperti seseorang baru saja menusuk dari belakang. Keras dan tanpa perasaan.

8. Bentrok dengan jadwal penting 

Walaupun judulnya “bermain”, namun video game juga menuntut keseriusan dan dedikasi untuk dapat diselesaikan, sesuatu yang masih belum dipahami oleh dunia awam hingga saat ini. 

Pada beberapa game, keseriusan ini seringkali menyita waktu yang banyak, bahkan berlebih. Makanya tidak mengherankan jika kita sulit untuk berhenti dan terpaku menatap layar kaca. Namun masalah muncul ketika usaha kita ini harus bentrok dengan jadwal lain yang lebih penting, seperti sekolah, les, kuliah, atau bahkan kerja.

Bayangkan saja, ketika Anda sedang berada dalam battle melawan boss terakhir atau boss terkuat di dalam game, tiba-tiba waktu sudah “memaksa” Anda harus berangkat saat itu juga. Manakah yang akan Anda pilih? Tetap bermain dan bolos atau terpaksa melepaskan usaha di game dan menuju ke jadwal penting ini? Dilema yang seringkali membuat kita pusing.

7. Hardware tak cukup kuat 

Ini adalah masalah klasik khusus yang hanya terjadi pada gamer PC. Bagi gamer yang menginginkan pengalaman bermain yang maksimal, membangun sebuah PC gaming yang bertenaga menjadi tugas yang paling utama. Namun harus diakui, hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, terutama dari segi biaya. 

Dengan teknologi yang berkembang sangat pesat dari segi perangkat keras maupun lunak, hampir tidak mungkin bagi gamer untuk terus mengikuti tren ini jika kantong memang terbatas. Sementara di pihak lain, developer game berlomba-lomba membangun game yang membutuhkan spesifikasi semakin berat.

Mimpi buruk terjadi ketika Anda mengetahui bahwa PC Anda ternyata tidak mampu memainkan sebuah game keren dengan maksimal. Depresi dan frustrasi sudah pasti terjadi. Mimpi untuk punya perangkat baru sudah pasti muncul. Masalahnya? Punya uang atau tidak?

6. Give me walkthrough! 

Game memang fun, namun kesenangan ini seringkali muncul dari kemampuan menyelesaikan setiap tantangan hingga menamatkan game tersebut. Developer tentu tidak akan menghadirkan sebuah teka-teki atau battle yang tidak mungkin diselesaikan. Namun, tidak sedikit yang menghasilkan perasaan penuh frustrasi selama menjalani proses ini. 

Ketika teka-teki yang hadir terlalu sulit, ketika tidak ada informasi yang jelas kemana harus melangkah, ketika semua strategi yang digunakan tidak berhasil mengalahkan bos tertentu, dan ketika lebih banyak bantingan kontroler yang muncul daripada senyum waktu menatap ke layar kaca.

Mentok saat bermain game memang menjadi sesuatu yang umum terjadi, namun tidak dipungkiri memang menyebalkan. Apalagi jika Anda tidak punya akses terhadap walkthrough atau apapun sebagai jalan keluar. 

Baca lanjutannya: 10 Hal Paling Menyebalkan yang Dirasakan Gamer Saat Main Game (Bagian 2)