Penelitian yang berjudul Evolutionary Determinants of the Mating Game, terbit di British Journal of Psychology, itu menjelaskan, wanita dengan raut wajah feminin, dengan tulang rahang yang tidak lebar dan pipi yang lebih penuh cenderung dipilih karena menandakan tingkat kesuburan wanita (hormon estrogen) yang tinggi. Hal itu merujuk pada kemampuan wanita untuk menghasilkan keturunan.
Namun temuan lainnya mengungkap bahwa saat mulai serius mencari istri, pria justru cenderung mencari wanita berwajah biasa-biasa saja, yang tidak terlalu terobsesi dengan kecantikan. Pria yang ingin berumah tangga percaya, wanita seperti itu lebih cekatan dalam mengurus rumah dan membesarkan anak.
Penjelasan pilihan itu karena pria rupanya merasa kurang aman (insecure) jika harus beristri wanita cantik. Studi ilmiah yang dilakukan oleh Kristina Durante, Psikolog University of Texas, di Austin, Amerika Serikat, mengungkap bahwa wanita cantik lebih pemilih. Tuntutan mereka terhadap calon pasangan juga semakin tinggi. Hal ini bisa membuat pria mundur.