Seorang mantan astronot NASA, Buzz Aldrin, pernah membuat gempar internet karena cuitannya yang mengandung kontroversi rahasia NASA.
Buzz Aldrin dulunya adalah astronot atau antariksawan yang bekerja di NASA (National Aeronautics and Space Administration), pusat penelitian bidang aeronautika dan luar angkasa milik Amerika Serikat.
Buzz Aldrin dikenal sebagai orang kedua yang menginjakkan kaki di bulan pada 21 Juli 1969, setelah Neil Armstrong.
Lantas, bagaimana cuitan Buzz Aldrin ini bisa menggemparkan internet? Cuitan itu berkaitan dengan masalah Antarktika.
Benua Antarktika atau yang lebih dikenal dengan nama Antartika memiliki misteri yang tidak terpecahkan. Benua seluas 14,2 juta kilometer persegi ini adalah satu-satunya wilayah di Bumi yang tidak dikuasai oleh negara manapun.
Namun, ada sekitar 52 negara di dunia yang memiliki kesepakatan bersama dalam perjanjian Antarctic Treaty System (ATS) yang setuju bahwa Antartika tidak boleh dikuasai oleh salah satu negara, serta bebas dari sistem pemerintahan negara manapun.
Kesepakatan ini pun melarang siapapun yang akan memasuki wilayah Antartika tanpa izin negara ATS.
Teori konspirasi beredar bahwa negara ATS justru memanfaatkan Antartika sebagai obyek penelitian yang dirahasiakan mengenai makhluk luar angkasa. Bahkan banyak teori konspirasi beredar bahwa wilayah Antartika adalah pusat penelitian peradaban alien atau peradaban maju selain manusia.
Hal ini diperkuat dengan larangan keras orang yang datang ke sana tanpa izin negara ATS, karena dikhawatirkan rahasia alien dan peradaban lain akan terungkap dan menimbulkan kepanikan.
Sebuah kehebohan terjadi tatkala ditemukan struktur berbentuk piramida di Antartika, yang berpuluh-puluh kali lebih besar dan tinggi daripada piramida Giza di Mesir.
Buzz Aldrin, mantan astronot NASA, pernah mencuit, “We are all in danger. It is evil itself”. Artinya: Kita semua dalam bahaya, (Bukti piramida) Itu adalah kejahatan/iblis itu sendiri.
Kontan cuitan Buzz Aldrin ini langsung dibanjiri berbagai komentar. Buzz Aldrin dinilai membeberkan bukti adanya alien yang bersarang di Antartika yang membangun struktur piramida tersebut.
Para peneliti lain pun ikut bersuara, karena struktur piramida yang ditemukan di Antartika ini tidak mungkin dibuat manusia. Sebab, piramida itu diduga muncul pada 100 juta tahun yang lalu, sedangkan manusia baru muncul di Bumi sekitar 2 juta tahun yang lalu.
Fakta di atas memperkuat dugaan cuitan Buzz Aldrin bahwa ada peradaban maju selain manusia di Bumi, atau setidaknya pernah disinggahi makhluk luar angkasa dengan peradaban modern sebelum benua Antartika diselimuti es.
Jika benar ada proyek penelitian alien atau bukti alien yang tinggal di Bumi, maka ada kemungkinan keselamatan umat manusia akan terancam, sesuai dengan cuitan Buzz Aldrin.
Namun anehnya, tak lama setelah itu cuitan Buzz Aldrin dihapus dan tidak ditemukan di manapun. Diduga cuitan itu dihapus oleh pihak NASA, atau Buzz Aldrin sendiri yang khawatir menimbulkan kepanikan massal.