BIBLIOTIKA - Pola makan yang buruk tidak hanya menyebabkan kita lebih rentan terkena penyakit kardiovaskular dan kulit cepat keriput, tapi juga bisa menjadikan otak lebih cepat mengalami penurunan fungsi. Salah satu masalah yang terkait dengan otak adalah demensia.
Demensia, yang ditandai dengan kepikunan, memang memiliki banyak faktor penyebab. Namun, faktor gaya hidup seperti kurang berolahraga dan konsumsi lemak jahat yang tinggi juga berkontribusi pada gangguan memori.
Studi terbaru yang membandingkan orang sehat dan orang yang menderita gangguan kognitif menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi (sampai 25 persen dari makanan mereka) serta banyak mengasup karbohidrat, lebih berisiko menderita demensia.
Karenanya, selain rajin berolahraga dan menjalankan pola hidup sehat, kita juga harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Karena makanan yang keliru tidak hanya berpengaruh pada kesehatan tubuh, tapi juga kesehatan otak. Saat usia beranjak tua, kita tentu tidak hanya menginginkan tubuh yang tetap sehat, tapi juga otak yang senantiasa terjaga.
Berkut ini zat-zat dalam makanan yang sebaiknya dijauhi atau dihindari, demi kesehatan otak kita.
Lemak trans
Lemak trans (trans fat) bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi juga mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat penyakit jantung. Pada otak, makanan yang mengandung lemak trans akan menyebabkan inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen.
Lemak jenuh
Umumnya, makanan yang mengandung lemak jenuh terasa lezat, namun dalam jangka panjang makanan semacam itu akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah, dan menyebabkan inflamasi. Bila hal itu terjadi pada pembuluh arteri yang menyuplai darah ke otak, akibatnya bisa terjadi demensia.
Gula tambahan
Mengonsumsi makanan dan minuman yang sarat gula tambahan akan menyebabkan protein dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah mempercepat penuaan sistem arteri, serta membuat kadar insulin melonjak tinggi. Sebaiknya, batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap sajian.
Sirup
Sebagaimana gula tambahan, semua jenis sirup juga akan menyebabkan disfungsi protein, memicu obesitas, serta memicu sindrom metabolik. Sebagai pengganti, sebaiknya pilihlah bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis.
Karbohidrat sederhana
Ada banyak jenis karbohidrat, dan karbohidrat sederhana terdapat pada nasi atau mie. Sayangnya, bisa dibilang sebagian besar orang Indonesia mengonsumsi nasi dan mie setiap hari. Jika ingin lebih sehat, sebaiknya batasi asupan karbohidrat sederhana, dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi rasa kenyang lebih lama, makanan dengan karbohidrat kompleks juga menjaga kadar gula darah tetap normal.
Baca juga: Makanan dan Minuman yang Membuat Anda Cepat Tua