Makanan-makanan yang Perlu Dijauhi Saat Stres

Makanan-makanan yang Perlu Dijauhi Saat Stres

BIBLIOTIKA - Stres bisa melanda siapa saja, dengan beragam penyebab, dari urusan pekerjaan sampai masalah rumah tangga. Bagi sebagian orang, makanan dan minuman bisa dijadikan sarana melepas stres. Karenanya, bagi orang-orang semacam itu, stres menjadikan mereka lebih banyak makan.

Sayangnya, makanan yang dikonsumsi saat stres kadang malah memperburuk kondisi stres. Makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam, mampu meningkatkan kadar kortisol, yang justru akan meningkatkan kadar stres. Karenanya, ketika Anda sedang stres, dan ingin makan-makan untuk melepaskan stres, sebaiknya hindari makanan-makanan berikut ini agar stres Anda tidak makin parah.

Minuman berenergi

Minuman berenergi mengandung kafein dan gula. Dawn Jackson Blatner, penulis buku The Flexitarian Diet, menyatakan, “Kombinasi kafein dan gula bisa menambah kegelisahan, dan itu semakin membuat Anda tertekan.” Selain itu, minuman berenergi juga akan memicu tubuh untuk tetap terjaga, yang pada akhirnya berujung kepada insomnia. Akibatnya, alih-alih menjauh dari stres, Anda justru akan makin stres.

Makanan pedas

Kondisi stres tidak hanya disebabkan oleh faktor luar, tapi bisa pula disebabkan oleh faktor dalam tubuh. Masalah pencernaan, misalnya, termasuk salah satu pemicu stres. Jika stres yang Anda hadapi disebabkan masalah pencernaan, makanan pedas harus dihindari.

Sistem pencernaan pada orang yang mengalami stres tidak dapat bekerja optimal. Kondisi stres akan menurunkan metabolisme tubuh, yang menyebabkan makanan lebih lama dicerna dan menurunkan asam lambung. Karenanya, menelan makanan pedas justru bisa memperburuk pencernaan.

Permen dan makanan manis

Permen dan makanan yang mengandung gula juga termasuk makanan yang harus dihindari ketika stres, tak peduli apa penyebab stres Anda. Makanan manis dapat membuat gula darah meningkat, dan kinerja insulin dalam tubuh jadi bertambah. Akibatnya, Anda jadi mudah tersulut emosi.

Alkohol

Mengonsumsi alkohol dengan tujuan meredakan sres mungkin terdengar “umum”, karena banyak orang yang melakukannya. Sayangnya, alkohol tidak mampu meredakan stres. Jangankan meredakan atau menurunkan stres, yang terjadi justru alkohol meningkatkan kadar stres.

Penelitian menunjukkan, bahwa alkohol dapat mendorong hormon kortisol, yaitu hormon penyebab stres. Karenanya, mereka yang mengonsumsi minuman beralkohol malah akan mendorong produksi hormon stres. Sementara riset di Universitas Chicago menunjukkan bahwa alkohol dan stres ternyata “saling melengkapi”. Orang menganggap alkohol dapat mengurangi kadar emosi dari stres. Faktanya, streslah yang dapat mengurangi efek memabukkan dari alkohol.

Kopi

Kopi perlu dihindari ketika stres, dengan alasan tak jauh beda. Beragam rasa kopi yang manis, semisal rasa vanila atau moka, mampu meningkatkan level stres Anda. Ketika orang panik atau stres saat jam kerja, mereka biasa memilih pergi ke kedai kopi dan minum secangkir kopi. Hal itu justru makin membuat mereka gelisah.

Makanan ringan

Memang menyenangkan ngemil makanan ringan saat pikiran sedang stres. Sayangnya, keasyikan itu justru memperburuk stres. Makanan ringan yang mengandung natrium dan lemak termasuk jenis makanan yang harus dihindari saat stres, karena bisa memicu langsung peningkatan level kortisol, yaitu hormon pemicu stres.

Kentang goreng

Kentang goreng mengandung karbohidrat tinggi, sehingga dapat memberi pasokan energi dalam waktu cepat. Namun, dampak buruknya datang di kemudian hari. Selain bisa memicu hipertensi karena tingginya kandungan garam, kentang goreng juga dapat mendorong stres untuk jangka waktu yang lama.

Permen karet

Mengunyah permen karet atau makanan dengan pemanis buatan bisa memperburuk masalah pencernaan yang terkait dengan stres. Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan Anda mudah marah, sementara makanan yang membuat perut kembung secara tidak langsung mendorong terjadinya stres. Perut kembung bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, yang ujungnya bisa membuat Anda tertekan. Akibatnya, Anda jadi mudah terpicu emosi.

Baca juga: Makanan-makanan yang Tidak Baik untuk Otak