
BIBLIOTIKA - Bitcoin adalah mata uang virtual yang fenomenal. Meski keberadaanya tidak diakui (dianggap tidak sah) oleh sebagian negara, tapi mata uang itu terus menarik banyak minat orang-orang untuk memilikinya. Nilai Bitcoin bahkan mengalami pertumbuhan yang signifikan, sehingga menjadikan sebagian orang meliriknya sebagai bentuk investasi.
Pertumbuhan nilai Bitcoin bahkan bisa dibilang tidak pernah terjadi pada jenis mata uang lain, karena pertumbuhannya telah berpuluh-puluh kali dari nilai awal. Dari 2011 sampai saat ini, nilai Bitcoin telah tumbuh 17 ribu kali lipat. Artinya, jika kita memiliki Bitcoin sebanyak 15.000 rupiah, misalnya, maka nilai Bitcoin itu sekarang sudah mencapai 1 miliar. Benar-benar pertumbuhan nilai yang fantastis.
Melihat kenyataan itu, bisa jadi ada orang-orang yang tergerak untuk memiliki Bitcoin sebagai investasi. Jika Anda masih awam atau belum terlalu mengenal Bitcoin, ada baiknya mengenali terlebih dulu mata uang virtual ini.
Bitcoin adalah salah satu cryptocurrency yang pertama dikenal luas, dan yang paling populer. Apa itu cryptocurrency?
Cryptocurrency adalah sistem keuangan elektronik yang menggunakan jaringan peer-to-peer, untuk menghindari double-spending (adanya penghitungan ganda dalam sebuah transaksi). Sistem keuangan ini bersifat desentralistis, artinya tidak ada server maupun kewenangan pusat.
Bitcoin berhasil memecahkan beberapa masalah, dan membuka kesempatan luas yang tidak bisa dipenuhi oleh sistem keungan konvensional yang ada sekarang. Beberapa contohnya adalah:
1. Transaksi pada Bitcoin diyakini anonim. Dan, layaknya e-mail, selama Anda tidak kehilangan password, hanya Anda yang bisa mengakses Bitcoin yang Anda miliki.
2. Bitcoin dapat dikirimkan ke siapa pun dan di mana pun di dunia, dalam hitungan menit. Biaya transfernya sangat murah, dan Anda tidak perlu pergi ke bank untuk melakukannya.
3. Bitcoin tidak membutuhkan pihak ketiga untuk memverifikasi transaksi dan memotong uang Anda dalam prosesnya, karena sifatnya peer-to-peer. Transaksi yang terjadi hanya melibatkan dua orang, antara pemberi dan penerima.
4. Semua record dan perubahan yang terjadi dalam Bitcoin sifatnya desentralistis, berbeda dengan sistem keuangan konvesional yang terpusat pada pemerintah dan bank, yang memungkinkan adanya manipulasi dari beberapa orang. Karena data transaksi yang terjadi pada Bitcoin disimpan dan dioperasikan pada semua komputer di seluruh dunia, akan sangat sulit untuk bisa memanipulasi Bitcoin secara sepihak.
5. Bitcoin bisa ditambang. Tetapi, untuk bisa menambang Bitcoin diperlukan komputer canggih yang bisa mengatasi perhitungan matematik yang kompleks. Sistemnya adalah orang pertama yang berhasil menyelesaikan permasalahan matematika yang diberikan akan mendapat Bitcoin, dan jumlah Bitcoin yang tersedia tidak akan melebihi angka 21 juta Bitcoin.
Tantangan yang dihadapi
Sebagai mata uang, Bitcoin terdengar sangat sempurna. Tetapi, layaknya semua ciptaan, apalagi ciptaan manusia, pasti ada kekurangan atau ketidaksempuraan. Berikut adalah tantangan yang masih dihadapi Bitcoin:
1. Bictcoin masih belum bisa mengatasi transaksi yang terlalu banyak. Bitcoin hanya bisa mengatasi 5 transaksi per detik. Jika kita bandingkan dengan Visa, misalnya, Visa dapat melakukan 2.000 transaksi per detik. Untungnya, banyak solusi yang sedang dikerjakan untuk menambah kemampuan transaksi yang bisa dilakukan dalam satuan detik, tanpa mengorbankan aspek keamanan yang menjadi kunci utama keberhasilan Bitcoin selama ini.
2. Bitcoin bisa diretas, dan sebagian dari pernyataan ini benar. Bitcoin dalam skala besar tidak pernah bisa diretas siapa pun. Peretasan yang terjadi sebagian besar dikarenakan keteledoran dari pengguna pribadi. Yang pasti, untuk mencegah hal ini terjadi, Anda harus memastikan password Anda aman, dan hanya Anda yang mengetahui. Kesalahan lain juga terjadi apabila Anda mengirimkan Bitcoin ke akun yang salah. Karena sifatnya yang tanpa penengah (pihak ketiga), uang yang terkirim tidak akan bisa kembali, kecuali Anda bisa meyakinkan si penerima untuk mengembalikan.
3. Beberapa negara belum melegalkan Bitcoin. Salah satu yang baru-baru ini terjadi adalah pemerintahan China yang menutup semua akses penukaran Bitcoin di negaranya.
4. Beberapa investor ternama, seperti Pangeran Saudi, Al-Waleed dan JP Morgan, dan beberapa ahli ekonomi, sepakat mendefinisikan fenomena Bitcoin sebagai "bubble", "fraud", bahkan ada yang menyebutnya sebagai "Ponzi Scheme".
Di luar semua itu, menurut beberapa prediksi, harga Bitcoin akan mencapai 100 ribu dolar pada tahun 2021. Jika dibandingkan dengan harga saat ini, artinya masih ada kesempatan untuk tumbuh 13 kali lipat dalam waktu empat tahun. Tapi perlu diingat, investasi high return pasti high risk. Jadi, berpikirlah secara matang dan bijak sebelum menentukan keputusan.
Baca juga: Sejarah dan Fakta-fakta Seputar Bitcoin