Aneka Manfaat Buah Sukun untuk Kesehatan

Aneka Manfaat Buah Sukun untuk Kesehatan

BIBLIOTIKA - Sukun (Artocarpus altilis) adalah buah tidak berbiji yang memiliki bagian empuk mirip roti, setelah dimasak atau digoreng. Karena hal itu pula, orang-orang Eropa menyebut sukun sebagai buah roti (breadfruit), tak jauh beda dengan orang Belanda yang menyebut sukun dengan nama broodvrucht. Sedangkan nama “sukun” berasal dari bahasa Jawa, yang artinya “tanpa biji”.

Di berbagai kepulauan tropis, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara, sukun merupakan bahan pangan penting sumber karbihidrat. Sukun biasa dikonsumsi dengan cara dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu, yang lalu direbus, digoreng, disangrai, atau dibakar.

Di Indonesia, salah satu olahan sukun yang populer adalah sukun goreng. Rasanya enak, sedikit manis, dan memberi rasa kenyang. Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng.

Setiap tahun, satu batang pohon menghasilkan hingga 200 buah sukun. Masing-masing buah memiliki berat antara 400-1.200 gr, namun ada pula varietas yang buahnya mencapai 5 kg. Nilai energinya antara 470-670 kJ per 100 gram. Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun biasanya dipendam dalam lubang tanah, dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu lamanya, sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang awet, bergizi, dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang.

Sebagai buah, sukun memiliki kandungan aneka nutrisi yang menjadikannya baik untuk dikonsumsi. Beberapa nutrisi yang terdapat dalam sukun di antaranya karbohidrat, protein, serat, niacin, folat, thiamin, riboflavin, vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, kalium, tembaga, magnesium, zat besi, mangan, selenium, fosfor, dan lain-lain. Daging buah sukun yang telah dikeringkan bisa dijadikan tepung, dengan kandungan pati mencapai 75%, gula 31%, protein 5%, dan lemak sekitar 2%.

Seperti yang disebut di atas, sukun merupakan sumber pangan yang baik dalam memberi karbohidrat. Namun, selain itu, sukun juga memiliki kemampuan dalam hal menunjang kesehatan. Tidak hanya buahnya, melainkan juga daunnya. Daun sukun bahkan telah lama dikenal sebagai salah satu bahan obat tradisional. Berikut ini uraiannya.

Menurunkan risiko diabetes

Berdasarkan penelitian, mengonsumsi buah sukun secara rutin dapat menurunkan risiko diabetes, dan kadar gula dalam tubuh dapat lebih terkontrol. Bagi para pengidap diabetes, sukun juga baik dikonsumsi, karena kandungan seratnya dapat mengurangi penyerapan gula oleh tubuh.

Mendukung diet

Sukun adalah makanan pengganti nasi yang baik untuk orang yang sedang menjalani diet. Hal itu tak bisa dilepaskan dari kemampuan sukun dalam meningkatkan asupan kalori, dan dapat memberi rasa kenyang lebih lama. Hasilnya, orang akan merasa aktif dan energik setelah mengonsumsinya, tanpa harus khawatir bertambah berat badan.

Untuk orang yang kebetulan mengalami obesitas, sukun juga bisa menjadi makanan yang baik. Sukun memiliki serat yang tinggi dan sedikit kalori, sehingga ideal untuk dimasukkan ke dalam daftar menu diet.

Membantu pertumbuhan anak

Sukun sangat baik untuk dikonsumsi anak-anak, karena buah ini memiliki kandungan omega-6 dan omega-3 yang sangat baik dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Asam lemak omega-3 dalam buah sukun dapat membantu pertumbuhan otak anak, sedangkan asam lemak esensial dalam sukun sangat baik untuk kesehatan jantung.

Membersihkan pencernaan

Kandungan serat yang tinggi dalam sukun memiliki peran penting dalam melancarkan pencernaan, sehingga mengatasi masalah sembelit atau buang air besar. Kandungan serat dalam sukun juga membantu mengeluarkan racun dari dalam usus.

Menjaga kesehatan kulit

Kandungan omega-3 dan omega-6 dalam buah sukun sangat baik untuk kecantikan kulit. Kandungan vitamin C dalam buah sukun juga ikut menjaga kecantikan kulit.

Penelitian bahkan menemukan bahwa mengonsumsi sukun secara rutin dapat membantu kesehatan kulit dari dalam. Hal itu dimungkinkan, karena sukun memiliki kandungan antioksidan yang mampu mencegah terjadinya infeksi kulit. Dengan rutin mengonsumsi sukun, kulit akan lebih sehat, halus, dan bersinar.

Menjaga kesehatan rambut

Kandungan asam lemak omega-6 dalam sukun sangat baik dalam menjaga kesehatan folikel rambut. Hasilnya, rambut tidak mudah rontok, sehat, sekaligus memilik akar yang kuat, sehingga mencegah terjadinya kebotakan. Mengonsumsi sukun secara rutin bahkan dapat mengusir ketombe secara alami.

Mengatasi masalah ginjal

Seperti yang disebut di atas, daun sukun juga memiliki khasiat dalam penyembuhan, tak kalah dengan khasiat buahnya. Salah satu manfaat daun sukun adalah membantu mengatasi penyakit ginjal.

Kemampuan daun sukun dalam mengatasi masalah ginjal dimungkinkan, karena daun sukun mengandung saponin, polifenol, asam hidrosianat, kalium, asetilkolin, tannin, riboflavin, dan phenol. Kalium mampu menghancurkan batu ginjal, sehingga endapan batu ginjal dapat larut, keluar bersama urin. Penggunaan daun sukun untuk penderita penyakit ginjal menunjukkan indikator perbaikan kondisi, berupa hilangnya pembengkakan dan berkurangnya kandungan protein dalam urin.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda cukup menggunakan daun sukun sebagai pengganti teh. Caranya, daun sukun dikeringkan, lalu diseduh seperti Anda biasa menyeduh teh, dan diminum secara rutin.

Mengatasi asam urat

Untuk mengatasi asam urat, siapkan segenggam daun sukun yang telah dikeringkan, kemudian diseduh dengan air panas, lalu tambahkan gula batu atau madu secukupnya, untuk mengurangi rasa pahit yang ditimbulkan getah daun sukun. Minumlah ramuan itu selagi hangat.

Menurunkan kolesterol

Ekstrak daun sukun mengandung flavonoid dan sitosterol yang berkhasiat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Daun sukun juga mampu menurunkan kadar kolesterol darah secara signifikan, dan mampu menghambat akumulasi kolesterol pada dinding pembuluh darah aorta.

Untuk mendapatkan manfaat ini, Anda perlu menyiapkan segenggam daun sukun yang telah dikeringkan, campur dengan bangle secukupnya, lalu diseduh dengan air panas. Setelah itu, diminum sebagaimana Anda menikmati teh, dan lakukan setiap hari.