
BIBLIOTIKA - Terkait isu global warming atau pemanasan global, mau tak mau kita harus menyebut satu nama, yaitu Al Gore. Dia sangat lantang dalam menyuarakan dan mengkampanyekan isu pemanasan global, dan meminta penduduk dunia agar memperhatikan masalah lingkungan yang kini kian parah dan merusak bumi. Secara keseluruhan, Al Gore sangat aktif dalam urusan kampanye isu pemanasan global.
Al Gore adalah politisi Amerika, yang juga memiliki banyak perusahaan di dunia, dan termasuk pengusaha yang sukses di antara para miliuner dunia. Salah satu perusahaan yang dimiliki Al Gore adalah Hara Corporation, yang ada di Silicon Valley, di California bagian utara, yang merupakan kawasan industri di bidang hi-tech modern.
Hara Corporation adalah perusahaan yang menangani masalah karbon yang dihasilkan oleh industri dan pabrik-pabrik di dunia (carbon footprint) dengan menggunakan sebuah software, dan kepemilikannya berkaitan dengan Al Gore. Perusahaan itu juga menangani biaya serta pajak dan penalti yang harus dibebankan kepada tiap perusahaan dari pengeluaran karbon industri.
Jesse Ventura, seorang investigator, berupaya mendapatkan informasi mengenai Hara Corporation, dan dia “menjebak” Amit Chatterjee, CEO perusahaan tersebut. Melalui sang CEO pula, Jesse Ventura berhasil mendapatkan penjelasan bahwa perusahaan-perusahaan dunia berkonsultasi dengan Hara Corporation tentang bagaimana agar efisien menggunakan energi, bagaimana agar efektif dalam menangani dampak lingkungan, dan sejenisnya.
Banyak pula perusahaan di berbagai penjuru dunia yang tetap diizinkan mengeluarkan polusi karbon dan zat racun lain, yang memang tak dapat dihindari. Inilah yang membuat pajak dan biaya penalti berlipat ganda. Karena pajak dan biaya penaltinya mahal. Karena itu, beban biaya, pajak, dan penalti yang dikenakan pada perusahaan-perusahaan di dunia berjumlah triliunan dolar, dan masuk ke Hara Corporation yang dimiliki Al Gore.
Sebenarnya, Jesse Ventura mengenal Al Gore secara pribadi, dan ia punya kesan Al Gore sebagai sosok yang baik. Karenanya, Jesse Ventura curiga, bahwa Al Gore sebenarnya hanya “pion”, yang digerakkan tokoh lain di belakangnya. Al Gore dikenal dunia karena usaha dan mega industrinya. Jika Al Gore hanyalah pion, lalu siapa tokoh kuat yang mampu menggerakkannya?
“Ini semua hanya masalah uang,” ujar Jesse Ventura. “Karena ada uang, maka akan ada kekuatan, dan ada pula kekuatan untuk mengontrol dunia. Karena itu, mari kita kejar ke mana uang tersebut berada.”
Penyelidikan tentang penipuan adanya efek global warming terhadap masyarakat dunia pun berlanjut. Jesse Ventura berusaha mencari sosok yang menjadi kekuatan di atas Al Gore. Dari sahabat dan dari para informan, termasuk dari Alex Jones sang pakar teori konspirasi, Jesse Ventura berhasil mendapatkan nama tokoh yang ada di belakang Al Gore, yang menggerakkan isu global warming alias pemanasan global.
Sang tokoh bernama Maurice Strong.
Menurut para informan Jesse Ventura, Maurice Strong jauh lebih kuat dari Al Gore, jauh lebih kaya, jauh lebih berkuasa, dan jauh lebih menakutkan ketimbang Al Gore. Ia benar-benar jauh lebih tinggi kedudukannya, sangat berkuasa, bahkan menguasai percaturan politik dan rekayasa global dunia.
Kalau Al Gore adalah pemeran utama di panggung teori global warming, Maurice Strong adalah sutradara di balik layar panggung tersebut. Ia bekerja selama puluhan tahun di PBB. Ia juga menjadi pemimpin masalah lingkungan hidup (leader of environmentalist). Ia dulu juga pernah menjadi Sekjen PBB periode 1972, dan penggagas konferensi lingkungan hidup pada 1992 di Rio de Janeiro.
Maurice Strong pernah menyatakan, “Kita semua merupakan satu keluarga besar dan berada di satu rumah, yaitu di bumi ini, jadi kita semua harus saling bersatu untuk mencari solusi dan jalan keluar guna menghadapi efek pemanasan global yang sedang terjadi.”
Semua yang dikatakannya memang cocok, sudah terkonsep dengan pemikiran manusia, dan cocok pula dengan semua teori yang ada. Hasilnya, konspirasi dan kebohongan tentang pemanasan global mampu menipu miliaran orang di dunia. Ia mengatasnamakan lingkungan hidup agar mendapat keuntungan tak terkira, dan kemudian dapat mengontrol dunia.
Maurice Strong juga seorang miliuner dan pengusaha minyak dunia. Dia juga memperjual-belikan surat izin karbon polusi ke perusahaan sedunia, jika ada yang ingin tetap membuat polusi. Sebelumnya, Maurice Strong juga terlibat skandal di PBB terkait penjualan minyak dunia yang lalu disubsidikan ke bahan makanan untuk negara yang sedang kelaparan. Skandal ini dikenal dengan nama oil-for-food scandal. Lalu dia berhenti dari PBB, dan pindah serta menetap di Beijing, Cina, sejak 2005.
Sebenarnya, Maurice Strong adalah manusia tanpa negara, karena dia dapat pindah ke mana saja dia mau. Namun dia memilih ke Cina, karena di sana industri dan pabrik paling banyak dan telah maju.
Di Cina, Maurice Strong berinvestasi ke banyak industri, termasuk sebagai pemodal merek mobil Cina, Chery, yang mempunyai market tak hanya di Cina tapi juga di benua Amerika. Mobil ini dapat bersaing dengan mobil lainnya, karena harganya yang murah.
Jadi, kita lihat, seorang yang dikenal sebagai aktivis lingkungan justru membuat perusahaan mobil, yang tentunya mencemari lingkungan dan berdampak mengeluarkan polusi udara dan polusi suara.
Jesse Ventura sebenarnya telah berusaha menemui Maurice Strong di Cina, untuk mengonfirmasi secara langsung, apakah benar Maurice Strong berada di balik konspirasi global warming. Namun, upaya Jesse Ventura dalam menemui tokoh tersebut menghadapi kesulitan bahkan kegagalan. Maurice Strong tidak bisa ditemui.
Akhirnya, di Amerika, Jesse Ventura berusaha mencari tahu siapa orang yang pernah dekat dengan Maurice Strong. Dia lalu dikenalkan dengan George Hunt, seorang “environmental whistleblower”.
“Whistleblower” adalah orang yang melaporkan perbuatan yang berindikasi tindak pidana atau perbuatan ilegal. Namun dalam kasus ini berhubungan dengan lingkungan. George Hunt pernah menemui Maurice Strong pada 1987. Kongres PBB pada saat itu mengangkat masalah lingkungan hidup. Dan Maurice Strong mempunyai andil di sana dengan semua agenda dan konsepnya.
Menurut George Hunt, isu global warming sebenarnya bukan masalah pencemaran lingkungan akibat karbondioksida atau lainnya, namun hanya karena uang. Isu global warming dapat menghasilkan banyak uang, sebagaimana yang dipaparkan di atas. Lalu uang itu akan digunakan untuk dapat menguasai dunia. Ini bukan hanya menguasai negara atau pun sebuah wilayah, tapi menguasai dunia secara global.
Maurice Strong juga mendekati para aristokrat dunia, terutama di Eropa, yaitu para raja dan ratu Eropa, agar berinvestasi untuk mengambil keuntungan di bidang lingkungan hidup melalui bank-bank besar Eropa. Maurice Strong mempunyai rencana untuk membuat bank-bank menjadi satu untuk mengurusi masalah lingkungan hidup dan mengelolanya (World Conservation Bank).
Dari satu bank besar tersebut, dia mengusulkan agar ada suatu mata uang sebagai patokan. Namun mata uang itu harus independen, dan bukan mata uang yang telah ada. Hasilnya terciptalah mata uang Euro sebagai mata uang tandingan baru, bagi semua mata uang di negara se-Eropa, dan rakyat Eropa mulai meninggalkan mata uang mereka sebelumnya.
Bersatunya mata uang tersebut sebagai salah satu agenda yang berada dalam satu komando, New World Order bank. Ini belum merupakan monopoli, tapi suatu bentuk “kerjasama”. Tetapi dalam agenda jangka panjang, Maurice Strong berencana untuk mengganti mata uang tandingan euro, terutama dolar Amerika.
Semua itu berkat lobinya di PBB, tempat dia dulu dibesarkan. Kini, skandal global warming disebut juga dengan istilah “the Climategate.”
Baca juga: 10 Penemuan Ilmiah Terpenting Tahun Ini