Pengungkapan Sains Terhadap Nasib Orang-orang Kanaan

Pengungkapan Sains Terhadap Nasib Orang-orang Kanaan

BIBLIOTIKA - Orang-orang Kanaan adalah para penghuni kawasan Sodom dan Gomorah, yang digambarkan Alkitab sebagai orang-orang yang tidak bermoral, menyembah berhala, dan mengorbankan anak-anak, hingga akhirnya Tuhan menurunkan bencana serta memerintahkan orang-orang Israel untuk menumpas mereka semua.

Dalam penjelasan Alkitab, orang-orang Kanaan telah musnah, tak bersisa sama sekali. Wilayah Sodom dan Gomorah hancur dihujani api dan hujan belerang, sementara bangsa Kanaan yang menghuni kawasan itu dibantai orang-orang Israel. Karenanya, orang-orang Kanaan pun diyakini sudah lenyap dari muka bumi, sebagaimana tempat mereka tinggal.

Namun, studi terbaru menemukan bahwa orang-orang Kanaan berhasil menyelamatkan diri dari pemusnahan massal tersebut, dan menurunkan DNA mereka hingga sekarang.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal American Journal of Human Genetics, para peneliti berhasil mengambil dan mengurutkan DNA dari lima orang yang hidup di kota Sidon, Kanaan, sekitar 3.700 tahun yang lalu. Setelah dibandingkan dengan DNA dari 99 orang Lebanon, para peneliti menemukan kecocokan sebesar 90 persen.

Dr. Marc Haber dari Wellcome Trust Sanger Institute, yang menjadi salah satu peneliti, mengatakan kepada The Independent, 28 Juli 2017, bahwa orang-orang Lebanon saat ini adalah keturunan langsung orang-orang Kanaan, tetapi mereka juga memiliki sedikit gen yang berasal dari pendatang-pendatang Asyur, Persia, dan Makedonia.

Dalam studi, para peneliti menulis, jika benar kehancuran kota-kota Kanaan dan pemusnahan orang-orangnya terjadi sebagaimana yang dinyatakan Alkitab, seharusnya DNA orang-orang tersebut tidak akan ditemukan pada populasi masa kini.

Kenyataannya, sejauh ini belum ada bukti arkeologi yang membuktikan penghancuran orang-orang Kanaan dari Zaman Perunggu hingga Zaman Besi. Para peneliti bahkan menulis bahwa kota-kota di pesisiran Levant, seperti Sidon dan Tyre, terus dihuni manusia hingga sekarang.

Mereka menulis, “Kita membuktikan bahwa orang-orang Lebanon masa kini mendapatkan mayoritas gen dari populasi yang berhubungan dengan Kanaan. Hal itu juga menunjukkan adanya kesinambungan genetika di Levant sejak Zaman Perunggu.”

Karenanya, berdasarkan bukti-bukti yang bisa ditemukan, pemusnahan atau penghancuran orang-orang Kanaan—jika memang terjadi—tidak seluas dan semematikan yang dideskripsikan oleh Alkitab. Kenyataannya, Alkitab juga memberitahukan adanya beberapa orang Kanaan yang berhasil menyelamatkan diri.

Selain disebut bangsa Kanaan, mereka juga dikenal sebagai bangsa Fenisia yang pandai melaut dan berdagang. Mereka juga telah mendirikan berbagi koloni di Mediterania, dan dianggap sebagai peradaban pertama yang menciptakan alfabet.

Sayangnya, tidak banyak yang diketahui oleh sains mengenai orang-orang Kanaan, karena kebanyakan catatan sejarah mengenai mereka hilang dimakan waktu.

Salah satu cara untuk mempelajari peradaban mereka adalah melalui catatan-catatan musuh mereka, seperti bangsa Israel, Mesir, dan Yunani. Selain itu, teknik analisis genetika seperti yang digunakan dalam penelitian ini juga dapat digunakan untuk mengungkap misteri Kanaan.