Cara Berpikir Orang-orang Super Kaya (2)
BIBLIOTIKA - Artikel ini lanjutan artikel sebelumnya (Cara Berpikir Orang-orang Super Kaya ~ 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah artikel sebelumnya terlebih dulu.
Golongan 99% menilai diri mereka tidak sanggup menjadi kaya. Golongan 1% percaya diri mereka layak menjadi kaya.
Golongan 99% berkilah bahwa uang bukanlah segalanya. Golongan 1% mengakui uang adalah komponen utama dalam hidup.
Golongan 99% percaya uang adalah musuh mereka. Golongan 1% menjadikan uang sebagai sahabat.
Golongan 99% memilih menunggu perahu datang untuk menuju tempat yang diinginkan. Golongan 1% membuat perahu mereka sendiri agar segera bisa menuju tempat yang diinginkan.
Golongan 99% percaya pasar uang dikontrol oleh emosi dan keserakahan. Golongan 1% percaya pasar uang diatur dengan penuh strategi dan logika.
Golongan 99% percaya uang adalah status. Golongan 1% melihat uang sebagai spirit kebebasan.
Golongan 99% hidup dengan dikendalikan kekayaannya. Golongan 1% hidup dengan mengendalikan kekayaannya.
Golongan 99% menyamakan uang dengan stres. Golongan 1% justru menilai uang sebagai ketenangan pikiran.
Golongan 99% berpikiran sempit. Golongan 1% berpikiran luas.
Golongan 99% percaya kekayaan harus dicari. Golongan 1% percaya kekayaan yang akan mencari mereka.
Golongan 99% percaya cara berpikir tidak ada hubungannya dengan kekayaan. Golongan 1% percaya bahwa pikiran adalah faktor utama atas semua hal yang telah diraih.
Golongan 99% mengalami nasib yang baik, dan tidak mempercayainya. Golongan 1% mengalami nasib baik, dan bertanya-tanya mengapa mereka harus menunggu lama.
Golongan 99% percaya semakin banyak uang yang dimiliki, semakin banyak stres yang akan dialami. Golongan 1% percaya semakin banyak uang yang dimiliki, maka hidup akan semakin santai.
Golongan 99% percaya semakin banyak uang yang didapat, semakin banyak masalah yang dihadapi. Golongan 1% percaya semakin banyak uang yang didapat, masalah yang dihadapi kian berkurang.
Golongan 99% percaya orang kaya terobsesi dengan uang. Golongan 1% percaya orang kaya terobsesi dengan kesuksesan.
Golongan 99% percaya orang kaya pasti egois dan mementingkan diri sendiri. Golongan 1% percaya sikap dermawan tidak akan membuat orang jatuh miskin.
Golongan 99% memimpikan punya uang yang banyak di hari tua. Golongan 1% lebih bermimpi memiliki uang yang banyak untuk berbuat sesuatu pada dunia.
Golongan 99% percaya gagasan membantu dunia adalah pikiran cerdas yang menyedihkan. Golongan 1% percaya berbuat sesuatu untuk dunia sebagai optimisme.
Golongan 99% percaya yang kaya harus menolong yang miskin. Golongan 1% percaya pada kemandirian.
Golongan 99% percaya kekayaan adalah sebuah tekanan. Golongan 1% memandang kekayaan sebagai pemberi kebebasan.
Golongan 99% percaya seseorang menjadi kaya di luar kuasanya. Golongan 1% percaya kekayaan ada dalam sebuah pekerjaan yang terencana.
Golongan 99% berpikir orang kaya memiliki kecerdasan yang lebih tinggi. Golongan 1% tahu bahwa kecerdasan hanya memberi sedikit andil saat meraih kekayaan.
Golongan 99% berhubungan dengan siapa pun. Golongan 1% selalu waspada dengan siapa dia berhubungan.
Golongan 99% berusaha meraih gelar setinggi-tingginya. Golongan 1% mencari gelar pendidikan dalam bidang yang akan memperkaya mereka.
Golongan 99% sering kehilangan tujuan saat menghadapi tenggat waktu yang fleksibel. Golongan 1% tetap fokus pada tujuannya, meski sedang atau telah melewati batas waktu yang ditetapkan.
Golongan 99% berpikir untuk bekerja sesedikit mungkin. Golongan 1% bekerja secermat mungkin.
Golongan 99% merasa aman di zona nyaman. Golongan 1% justru keluar dari zona nyaman.
Golongan 99% selalu takut dan pemalu. Golongan 1% aktif dan agresif.
Golongan 99% selalu mengingat masa lalu yang telah hilang. Golongan 1% selalu berpikir tentang masa depan.
Golongan 99% selalu bermain aman. Golongan 1% berani menerobos batas.
Golongan 99% selalu merendahkan ekspektasi agar terhindar dari rasa kecewa. Golongan 1% berekspektasi tinggi agar selalu optimis.
Golongan 99% mendapat uang berlimpah dan takut uangnya akan hilang. Golongan 1% mendapat uang berlimpah dan berpikir bagaimana mengelolanya.
Golongan 99% mendapat motivasi dari luar untuk mencari uang. Golongan 1% terpacu dari dalam untuk meraih kekayaan.
Golongan 99% sering mengalami kebuntuan dalam hidup. Golongan 1% sering bersantai menikmati yang dimilikinya.
Golongan 99% percaya uang akan membawa kebahagiaan. Golongan 1% tahu bahwa uang hanya berperan kecil dalam memberikan kebahagiaan.
Golongan 99% percaya orang mencari uang untuk membangun kekuatan. Golongan 1% percaya orang mencari uang untuk mengatur kehidupannya.
Golongan 99% tidak pernah mengaitkan uang dengan kesehatan. Golongan 1% tahu uang dapat menyelamatkan kehidupan.
Golongan 99% mengajari anak-anak mereka untuk menabung setiap koin yang mereka punya. Golongan 1% mengajari anak-anak mereka untuk menginvestasikan koin-koin itu.
Golongan 99% percaya kesehatan mereka akan menurun saat meraih kekayaan. Golongan 1% percaya kekayaan akan menyehatkan hidup seseorang.
Golongan 99% memberikan pemahaman yang sedikit tentang arti uang kepada anak-anak mereka. Golongan 1% memberikan pengertian yang tidak terbatas tentang uang kepada anak-anaknya.
Golongan 99% memberi pengetahuan pada anak-anak tentang norma sosial yang umum di masyarakat. Golongan 1% mengajari anak-anak mereka tentang cara menjadi kaya.
Golongan 99% tidak percaya mengenai konsep pengembangan diri yang dilakukan oleh diri sendiri. Golongan 1% justru menilai diri mereka adalah kunci untuk menjadi kaya.
Golongan 99% memiliki kemampuan sosial yang umum di masyarakat. Golongan 1% memiliki kemampuan sosial yang paling luwes dalam semua strata.
Golongan 99% selalu beranggapan orang kaya adalah pekerja keras yang tak punya kesenangan. Golongan 1% tahu betul bahwa para miliuner punya banyak kesenangan.
Golongan 99% hanya fokus mencari uang saat mereka membutuhkan. Golongan 1% selalu fokus pada uang setiap saat.
Golongan 99% mengajari anak-anak mereka tentang arti uang dengan contoh-contoh. Golongan 1% memberikan pengertian tentang uang pada anak-anak dengan pengalaman mereka sendiri.
Golongan 99% percaya ambisi adalah dosa. Golongan 1% melihat ambisi sebagai sesuatu yang positif.
Golongan 99% percaya golongan kaya pasti sombong. Golongan 1% percaya golongan kaya hanya menunjukkan ekspresinya.
Golongan 99% percaya orang kaya pasti arogan. Golongan 1% melihatnya sebagai rasa percaya diri.
Golongan 99% percaya seorang miliuner pasti diperlakukan istimewa. Golongan 1% tahu bahwa itu adalah hasil dari kerja kerasnya.
Golongan 99% berpikir tentang kekayaan dalam lingkup kecil. Golongan 1% berpikir tentang kekayaan dalam lingkup seluas-luasnya.
Golongan 99% selalu merasa kehilangan sesuatu—kehilangan waktu, kehilangan tenaga, sampai kehilangan uang. Golongan 1% melihatnya sebagai sekadar perbedaan.
Golongan 99% selalu terbentur keinginan. Golongan 1% percaya mereka dapat memiliki semua hal yang membuatnya menjadi kaya.
Golongan 99% percaya mereka harus memilih keluarga yang harmonis atau menjadi kaya. Golongan 1% tahu mereka dapat memiliki semuanya sekaligus.
Golongan 99% percaya bahwa memiliki pekerjaan akan membuat hidup mereka aman. Golongan 1% percaya itu hanya omong kosong.
Golongan 99% percaya memulai sebuah bisnis sangat berisiko. Golongan 1% percaya memulai bisnis adalah batu loncatan meraih kemakmuran.
Golongan 99% memandang bahwa segelintir orang yang menimbun uang dalam jumlah besar adalah suatu kesalahan. Golongan 1% memberi kesempatan seluas-luasnya bagi semua orang untuk bergabung bersama mereka.
Golongan 99% percaya kekayaan dapat merusak keharmonisan keluarga. Golongan 1% justru melihat kekurangan uang sebagai sumber keretakan keluarga.
Golongan 99% percaya uang yang melimpah adalah pangkal korupsi. Golongan 1% percaya uang yang sedikit adalah pangkal korupsi.
Golongan 99% percaya golongan kaya lemah dalam spiritual. Golongan 1% percaya bahwa orang-orang kaya adalah orang yang paling kuat spiritualnya di antara yang lain.
Golongan 99% percaya jika mereka kaya, mereka akan kehilangan sahabat. Golongan 1% percaya bahwa kekayaan akan melipatgandakan kolega.
Golongan 99% mengaitkan liburan dengan kesehatan. Golongan 1% menganggap liburan sebagai cara menikmati kekayaan.
Golongan 99% mengajari anak-anak mereka bagaimana cara bertahan hidup. Golongan 1% mengajari anak-anak mereka bagaimana cara menjadi kaya.
Golongan 99% mengajari anak-anak bagaimana uang memperlakukan manusia. Golongan 1% mengajari anak-anak mereka bagaimana cara memperlakukan uang.
Golongan 99% mengajari anak-anak mereka tentang cara menikmati apa yang mereka miliki saat ini. Golongan 1% mengajari anak-anak mereka untuk bermimpi tentang kekayaan dan bagaimana meraihnya.
Golongan 99% mengajari anak-anak mereka untuk berhati-hati dalam berteman. Golongan 1% mengajari anak-anak mereka untuk menjadi cerdas dalam membangun hubungan dengan banyak orang.
Golongan 99% lebih senang mendapatkan hiburan daripada menerima pelajaran. Golongan 1% mengharapkan untuk selalu mendapat pelajaran dibanding sekadar hiburan.
Baca juga: 40 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Ekonomi Global