Hidup Sehat dengan Akal Sehat (2)

 Hidup Sehat dengan Akal Sehat

BIBLIOTIKA - Artikel ini lanjutan artikel sebelumnya (Hidup Sehat dengan Akal Sehat ~ 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah artikel sebelumnya terlbih dulu.

Ketika merayakan ulang tahunnya yang ke seratus, dokter Steven Smith, seorang dokter terkenal dalam bidang fisiologi tubuh, ditanya apa resep rahasianya hingga bisa tetap sehat sampai mencapai usia seratus tahun. Dokter Smith menjawab, “Peliharalah lambung selama lima puluh tahun pertama, dan ia akan memelihara dirinya sendiri selama lima puluh tahun berikutnya.”

Jadi, kunci pertama untuk makan dengan akal sehat—yang benar-benar menjadikan tubuh menjadi sehat—adalah makan dengan kombinasi yang benar. Jauhi fast food yang hanya akan menjadi sampah dalam tubuh.

Rahasia lain menyangkut makan yang sehat adalah makan dalam jumlah sedikit. Saya tidak menganjurkan kamu hanya makan satu kali dalam sehari. Yang saya maksud adalah, biasakan untuk makan sedikit tapi beberapa kali, daripada hanya sekali tapi banyak sekaligus. Umpama kamu biasa makan dua kali sehari dalam porsi satu piring penuh, lebih baik makan empat kali sehari dalam porsi setengah piring—itu jauh lebih sehat dan lebih mampu membantu mengendalikan berat badan.

Penelitian yang intensif menyangkut pola makan di berbagai belahan dunia menunjukkan satu hal yang sama; bahwa hanya dengan mengurangi jumlah makanlah yang mampu menunjang kesehatan tubuh dengan baik, membuat awet muda, sekaligus memanjangkan usia!

Jadi, apakah kamu ingin selalu sehat, awet muda, sekaligus panjang umur? Makanlah sedikit!

Sekali lagi, saya tidak menganjurkan kamu makan satu kali dalam sehari. Tapi biasakanlah untuk makan dalam porsi yang sedikit. Dan mengingat soal kombinasi makanan di atas, setiap kali kita memasukkan makanan dalam kombinasi yang tepat, maka sistem pencernaan dalam tubuh kita akan membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk mencernanya.

Karenanya, seusai makan dalam jumlah yang sedikit itu, jangan makan lagi sebelum tiga sampai empat jam kemudian. Semakin bagus kamu bisa mengurangi porsi makanmu, kamu akan semakin merasa tubuhmu semakin sehat, dan dalam waktu tiga sampai empat tahun—jika kamu konsisten menjalankan hal yang semacam itu—kamu akan tampak lebih muda, jarang mengalami sakit, tubuh akan terasa lebih segarm juga lebih bergairah!

Bagaimana dengan panjang umur?

Dr. Clive McKay, seorang peneliti terkenal di Cornell University, melakukan percobaan dengan tikus-tikus di laboratorium. Ia mengurangi jumlah makan tikus-tikus percobaan itu sampai setengah—dan usia hidup tikus-tikus itu bertambah panjang dua kali.

Penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Dr. Edward J. Masaro dari Texas University bahkan lebih menarik. Dr. Masaro menggunakan tiga kelompok tikus; kelompok pertama boleh makan sesukanya, kelompok kedua dikurangi makanannya sebanyak 60 persen, dan kelompok ketiga boleh makan sesukanya, hanya proteinnya dikurangi sampai setengah.

Apa yang kemudian terjadi? Setelah 810 hari, tikus-tikus dari kelompok pertama hanya 13 persen yang masih hidup. Tikus-tikus dari kelompok kedua mencapai 93 persen yang hidup, sementara tikus-tikus pada kelompok ketiga terdapat 50 persen yang masih hidup.

Mengandung pesan apakah hasil penelitian itu? Dr. Ray Walford, peneliti terkenal UCLA menyimpulkan, “Kekurangan pangan sampai sekarang merupakan satu-satunya cara yang kita ketahui dapat menekan secara terus-menerus proses penuaan dan menambah usia hidup. Penelitian ini tidak diragukan lagi dapat diterapkan pada manusia, karena ia berlaku bagi setiap jenis makhluk yang diselidiki sampai kini.”

Penelitian ini menunjukkan bahwa kerusakan fisiologi, termasuk kerusakan wajar sistem kekebalan tubuh, menjadi tertunda akibat pembatasan makanan. Maka pesannya menjadi jelas dan sederhana: Makan sedikit, dan hidup lebih lama.

Tahukah kamu; lebih banyak orang yang mati karena terlalu banyak makan, dibanding orang yang mati karena jarang makan!

Beberapa rahasia lain menyangkut pola makan yang sehat adalah; usahakan agar tidak memasukkan cairan apa pun ke dalam tubuh selama makanan tengah dicerna dalam perut. Maksudnya, jangan minum saat proses makan belum selesai, karena itu akan mencairkan getah pencernaan, dan memperlambat proses pencernaan. Kemudian, biasakan untuk tidak makan menjelang tidur. Kalau ingin mengonsumsi sesuatu setelah jam sembilan malam, hanya makanlah buah-buahan.

Nah, ngomong-ngomong soal buah-buahan, kebanyakan orang tidak tahu cara memakannya, yang memungkinkan tubuh memanfaatkan kandungan gizinya yang efektif.

Kalau ingin mengonsumsi buah-buahan setiap hari, kamu harus memakan buah-buahan selagi lambungmu kosong. Mengapa? Karena buah tidak dicerna dalam lambung—buah dicerna dalam usus halus. Buah dirancang untuk melewati lambung dalam beberapa menit, dan kemudian langsung ke usus halus—tempat kandungan gulanya dilepaskan. Apabila kamu memakan buah selagi lambung tengah mencerna daging atau makanan lain yang baru kamu makan, maka buah yang kamu makan akan terjebak dalam lambung, dan kemudian meragi di situ.

Pernahkah kamu makan buah sebagai pencuci mulut (penutup acara makan setelah kenyang) dan kemudian merasakan perut menjadi kembung, dan tubuh terasa tidak enak sepanjang hari? Sebabnya karena kamu memakan buah selagi lambung tidak dalam keadaan kosong.

Buah adalah makanan paling sempurna. Hanya membutuhkan energi paling sedikit untuk dicerna, dan manfaatnya paling banyak. Satu-satunya makanan yang dapat digunakan oleh otak hanyalah glukosa. Buah mengandung banyak fruktosa—yang mudah diubah menjadi glukosa. Buah juga mengandung 90 sampai 95 persen air. Ini berarti buah membersihkan sekaligus merawat tubuh secara bersamaan.

Buah adalah makanan terbaik yang dapat melindungi kita dari serangan jantung. Buah mengandung bioflavonoids, yang menjaga keenceran darah sehingga tidak menyumbat pembuluh darah. Buah juga memperkuat pembuluh kapiler—jika pembuluh ini lemah biasanya sering menyebabkan perdarahan dalam dan serangan jantung. Buah juga baik jika digunakan sebagai sarapan pagi, sebelum kita makan apa pun!

Apakah ini terdengar seperti bercanda? Tidak. Membuka hari dengan mengonsumsi buah akan menjadikan tubuh terasa segar sepanjang hari.