Rusia, Perang Dunia III, dan Senjata Paling Mengerikan di Dunia
BIBLIOTIKA - Jika sewaktu-waktu Perang Dunia III meletus, Rusia sudah siap. Vladimir Putin, Presiden Rusia, bahkan menantang, “Apakah kita akan berperang sekarang?”
Tantangan Rusia itu ditujukan kepada pihak-pihak yang dianggap dapat menimbulkan ancaman, khususnya di wilayah Suriah. Pada 2011, Turki dan Arab Saudi—dengan bantuan AS dan NATO—menciptakan pemberontak Suriah, yang menghancurkan Suriah. Terkait hal itu, Rusia memiliki pangkalan militer di Suriah. Pada 2013, sebagian pemberontak Suriah menjelma menjadi ISIS, yang menaklukkan separuh Irak dan Suriah.
Sebagai teman Suriah, Rusia pun membantu Suriah memerangi pemberontak yang puluhan ribu di antaranya didatangkan dari luar negeri seperti Arab Saudi, Libya, Tunisia, Qatar, dan lain-lain. Kepada merekalah, Rusia—melalui Presiden Vladmir Putin—menantang untuk perang besar-besaran.
Rusia juga tidak asal menantang atau menggertak. Mereka telah memiliki persiapan yang matang bahkan berbahaya, untuk keperluan perang yang mungkin terjadi. Di antara senjata berbahaya yang telah disiapkan Rusia adalah bom nuklir Tsar Bomba yang bisa membuat bola api nuklir selebar 10 kilometer. Jika bom itu dijatuhkan ke suatu tempat, maka akibatnya akan serupa dengan yang terjadi di Hiroshima pada waktu Perang Dunia II.
Selain bom mengerikan tersebut, Rusia juga diketahui memiliki rudal Satan yang bisa menjangkau jarak 16.000 km dengan kecepatan 28.000 km/jam. Sekadar catatan, jarak antara Rusia-AS cuma 7.000 km. Artinya, rudal Satan bisa menempuh perjalanan dari Rusia ke AS hanya dalam waktu 15 menit, atau ke Turki hanya dalam waktu 1 menit.
Selain kecepatan luncurnya yang luar biasa, rudal Satan juga membawa 10 hulu ledak nuklir, yang bisa mengirimkannya ke 10 tempat berbeda secara serentak. Hingga saat ini, rudal Satan yang dimiliki Rusia dianggap sebagai senjata paling berbahaya sekaligus paling mengerikan di dunia. Penyebutan “satan” untuk rudal itu pun disinyalir bukan dari Rusia, melainkan sebutan militer Amerika yang mengutuk kehebatan rudal tersebut.
Karenanya, jika Perang Dunia III benar-benar terjadi, Rusia benar-benar siap. Bukan hanya siap ikut berperang, tapi juga siap untuk menghancurkan negara mana pun dengan persenjataan yang mereka miliki.
Jika Amerika Serikat tidak ikut campur dalam perang di Suriah yang digerakkan oleh Turki dan Arab Saudi, Rusia juga tidak akan menyerang AS. Rusia hanya akan menyerang Turki dan Arab Saudi, jika kedua negara tersebut nekat menyerang Suriah yang merupakan tempat pangkalan militer Rusia.
Bahkan, umpama Rusia menyerang Arab Saudi, kehebatan teknologi Rusia akan mampu menyerang Arab Saudi tanpa mengusik kota suci Mekkah dan Madinah. Yang diserang dengan bom mungkin hanya kota-kota di Najd seperti Riyadh. Apalagi Rusia bersekutu dengan Muslim Suriah, Kurdi, dan Palestina, dan penduduk di negara itu juga mayoritas Muslim.
Rudal-rudal Satan milik Rusia bisa menghancurkan Turki dan Arab Saudi dalam waktu kurang dari 5 menit. Masing-masing rudal bisa menghancurkan 1 kota, dan membunuh 10 juta orang sekaligus di dalamnya. Meski bersembunyi di balik gedung sekali pun, mereka akan tetap terbunuh akibat asap dan kabut nuklir sebagai akibat ledakan yang terjadi.
Jika Turki dan Arab Saudi benar-benar menyerang Suriah dengan kekuatan penuh, Rusia tidak akan ragu menggunakan senjata mereka untuk menghancurkan Najd (Riyadh) dan Ankara dalam waktu kurang dari 5 menit. Jika itu terjadi, tragedi Nagasaki dan Hiroshima akan terulang, namun kali ini di tempat berbeda. Di sisi lain, kekuatan Turki dan Arab Saudi berasal dari AS. Jika pasokan senjata dari AS mengalami masalah, habislah mereka.