Perbandingan Kekuatan Nuklir dan Militer Amerika dan Rusia

 Perbandingan Kekuatan Nuklir dan Militer Amerika dan Rusia

BIBLIOTIKA - Amerika Serikat dan Rusia adalah dua negara adidaya dunia, yang memiliki kekuatan dan pengaruh besar, khususnya dalam hal kemiliteran. Persaingan antara Amerika dan Rusia—terkait dengan kekuatan militer—bahkan telah dimulai sejak zaman dulu. Meski dua negara itu pernah bergabung menjadi sekutu ketika Perang Dunia II pecah, tapi persaingan antara Amerika dan Rusia tak pernah selesai dan terus berlangsung.

Sebagai dua negara adidaya, bisa dibilang tidak ada satu pihak pun yang mau mengalah, karena keduanya merasa kuat atau bahkan merasa lebih kuat dibanding yang lain. Jangankan mengalah, mereka bahkan menunjukkan posisi yang terang-terangan berlawanan di berbagai tempat dan di berbagai kesempatan.

Di masa lalu, seusai Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Rusia sempat mengalami krisis hubungan, yang kemudian disebut Perang Dingin. Pada waktu itu, Amerika mencurigai Rusia karena memasang rudal di daerah Kuba, dan Amerika mengancam Rusia untuk mengambil tindakan jika Rusia tidak segera menghentikan proyek tersebut. Krisis Perang Dingin selesai, tapi hubungan dua negara itu tak pernah mendingin.

Kini, saat dunia mengalami berbagai krisis, khususnya di negara-negara yang terlibat perang, Amerika dan Rusia kembali berada di lapangan. Kenyataan itu—ditambah dengan berbagai masalah dan krisis yang terjadi—membuat banyak pihak meramalkan akan terjadi Perang Dunia III.

Jika perang besar itu terjadi, hampir bisa dipastikan Amerika akan berhadapan dengan Rusia, kemudian masing-masing negara lain akan bergabung dengan salah satu di antara mereka. Persis seperti yang dulu terjadi di perang-perang besar sebelumnya. Dan jika kenyataan semacam itu yang terjadi, kita bisa membayangkan bagaimana dampaknya bagi kehancuran bumi, karena perang itu pasti tidak hanya akan melibatkan kekuatan militer dalam jumlah besar, tetapi juga persenjataan nuklir.

Terkait nuklir, Amerika dan Rusia bahkan telah bersaing sejak dulu, sehingga keduanya dipastikan akan menggunakan senjata mengerikan itu untuk menghancurkan lawannya. Berikut ini perbandingan antara kekuatan nuklir dan militer antara Amerika dan Rusia, sehingga kita bisa menakar atau setidaknya membayangkan apa yang akan terjadi jika perang besar benar-benar meletus, dan Amerika benar-benar berhadapan dengan Rusia.

Nuklir 

Amerika Serikat tercatat memiliki 6.000-10.000 senjata nuklir aktif, sedangkan Rusia memiliki 6.000-16.000 senjata nuklir aktif. (Rusia unggul jika dilihat dari jumlah nuklir).

Tentara 

Amerika Serikat memiliki 1.500.000 tentara aktif, dan 1.458.000 tentara tambahan. Rusia memiliki 800.000 tentara aktif, dan 2.500.000 tentara tambahan. (Rusia unggul jika dilihat dari jumlah tentara aktif dan tentara tambahan).

Roket, senjata, dan tank

Amerika Serikat memiliki 1.330 proyektor roket, 1.934 senjata otomatis, 18.539 kendaraan lapis baja, dan 8.325 tank tempur. Rusia memiliki 1.000 proyektor roket, 2.646 senjata otomatis, 10.720 kendaraan lapis baja, dan 2.867 tank. (Amerika Serikat unggul jika dilihat dalam persenjataan roket dan tank).

Pesawat tempur

Amerika Serikat memiliki 13.892 pesawat tempur, 6.196 helikopter, 473 kapal tempur, dan 72 kapal selam. Rusia memiliki 3.429 pesawat tempur, 1.120 helikopter, 285 kapal tempur, dan 55 kapal selam. (Amerika Serikat unggul jika dilihat dari kemampuan pesawat tempur).

Melihat kekuatan-kekuatan tersebut, kita bisa menakar bahwa kekuatan dua negara—Amerika dan Rusia—bisa dibilang seimbang, sama-sama kuat dan sama-sama berbahaya. Karenanya, jika kedua negara itu benar-benar berperang dan mengerahkan kekuatan yang mereka miliki, dampaknya jelas mengerikan.

Itu pun masih ditambah dengan negara-negara lain yang pasti akan bergabung dan membantu di pihak masing-masing, yang juga sama-sama memiliki kekuatan nuklir dan militer untuk perang. Beberapa negara yang juga telah menyiapkan nuklir di antaranya adalah Cina, India, Pakistan, Korea Utara, dan Inggris.

Jadi, jika Perang Dunia III benar-benar terjadi, planet yang kita huni benar-benar akan mengalami kehancuran mengerikan. Bukan tidak mustahil kalau kehidupan manusia akan sampai di ambang kepunahan.