Sikap Sukses: Bertanggung Jawab Terhadap Hidup Sendiri
BIBLIOTIKA - Saya tidak bertanggungjawab terhadap hidupmu, sebagaimana kamu pun tidak bertanggung jawab terhadap hidup saya. Masing-masing dari kita memiliki hidup dan tanggung jawab hidup sendiri, dan kita tidak bisa melemparkan tanggung jawab ini kepada orang lain.
Karenanya, apapun yang terjadi dalam hidup kita, sekali lagi, dalam hidup kita, itu adalah tanggung jawab kita sendiri. Kita tidak bisa menyalahkan orang tua, adik atau kakak, tetangga, sekolah, keadaan, atau apapun di luar diri kita. Inilah sikap sukses yang penting, yakni bertanggungjawab terhadap hidup sendiri.
Orang sukses adalah orang yang mau memikul tanggung jawab se-penuhnya dari hidupnya, dan tidak lari dari tanggung jawab itu. Dan ini pula yang membedakan antara orang suskes dengan orang gagal. Orang sukses menerima tanggung jawab, orang gagal lari dari tanggung jawab.
Kata Arnold J. Toynbee, “Sebagai manusia, kita diberkati dengan kebebasan untuk me-milih, dan kita tidak bisa melemparkan tanggung jawab kita kepada Tuhan atau kepada alam. Kita harus menanggungnya sendiri. Semuanya terserah kita.”
Sekali lagi, orang sukses menerima tanggung jawab, sementara orang gagal lari dari tanggung jawab.
Ketika menghadapi kemiskinan, orang sukses berpikir, “Kemiskinan ini akan menjadi cambuk bagiku untuk melaju ke depan dan membangun hidup yang lebih baik.” Sementara orang gagal berpikir, “Kemiskinan ini adalah tanggung jawab orang tua saya! Mengapa mereka miskin...?!”
Ketika menghadapi persoalan berat, orang sukses berpikir, “Seberat apa-pun persoalan yang sedang kuhadapi sekarang ini, aku yakin pasti ada solusinya, ada jalan keluarnya. Karenanya, aku akan terus berusaha untuk menyelesaikannya.” Sementara orang gagal berpikir, “Mengapa orang-orang itu menimpakan persoalan seperti ini dalam hidupku? Ini bukan tanggung jawabku untuk menyelesaikannya!”
Ketika menerima teguran dari guru, dosen atau atasan di kantor, orang sukses berpikir, “Mungkin aku memang perlu memperbaiki sikap atau kinerjaku. Terkadang aku memang khilaf dalam hal-hal tertentu. Mulai besok, aku akan menunjukkan kerja yang lebih baik.” Sementara orang gagal berpikir, “Selalu saja aku yang ditegur! Dia itu memang pilih kasih, dan aku selalu menjadi kambing hitam!”
Ketika negara dilanda resesi dan harga-harga kebutuhan melambung tinggi, orang sukses berpikir, “Yang menjadi persoalan sebenarnya bukanlah harga-harga yang naik semua ini, tetapi bagaimana agar aku tetap bisa memiliki daya beli. Aku harus segera memikirkan cara-cara baru agar bisa menambah penghasilanku.” Sementara orang gagal berpikir, “Pemerintah kita memang brengsek!”
Usahawan besar G. Kingsley Ward mengatakan, “Orang yang mau menerima tanggung jawab akan memiliki lebih banyak peluang untuk berhasil dan bahagia di dunia ini.”
Orang yang bertanggung jawab akan melihat bahwa ia mampu mem-perbaiki hidupnya dengan cara memperbaiki potensi yang dimilikinya, sementara orang yang lari dari tanggung jawab hanya akan semakin mem-perburuk hidupnya dan mengubur potensi-potensinya. Karenanya, benar sekali ketika Dr. Frankl mengatakan, “Tanggung jawab adalah fondasi dari eksistensi manusia.”
Eksistensi hidup manusia dibangun di atas fondasi tanggung jawab. Tanpa itu, hidup manusia akan menjadi begitu rapuh. Orang yang memiliki impian dan ingin mewujudkannya menjadi kenyataan harus hidup di atas fondasi tanggung jawab ini, karena jika tidak, bukan hanya hidupnya yang akan hancur, tetapi impiannya juga akan terkubur.
Karena itu, milikilah tanggung jawab, demi impian-impianmu!