Kekuatan Militer Iran Siap Menghancurkan Amerika
BIBLIOTIKA - Ketegangan antara Barat (Amerika) dengan Iran bisa dibilang tak pernah lepas dari krisis. Kenyataan itu juga dinyatakan oleh Michel Chossudovsky, Direktur Pusat Penelitian Globalisasi, yang juga penulis buku “World War III”. Ia mengatakan, “Persiapan militer dan sanksi ekonomi terhadap Iran dirancang untuk melancarkan perang global dari Mediterania ke Cina, dengan konsekuensi yang di luar akal sehat.”
Pernyataan itu merujuk pada terjadinya kemungkinan perang antara Amerika dan Iran, yang kemudian berimbas pada negara-negara lain. Amerika menuduh Iran mengembangkan persenjataan nuklir untuk tujuan perang. Sementara Iran memastikan bahwa persenjataan nuklir yang mereka miliki adalah untuk keperluan damai (dalam arti tidak ditujukan untuk menyerang atau untuk berperang).
Terlepas apakah yang dikatakan Iran benar atau tidak, yang jelas Iran telah dijatuhi sanksi ekonomi oleh negara-negara Uni Eropa. Sanksi ekonomi itu meliputi embargo lengkap pada pasokan minyak Iran, yang diharapkan dapat melumpuhkan negara Arab tersebut.
Yang cukup menjadi masalah, Amerika sepertinya masih belum puas, meski Iran telah dijatuhi sanksi. Amerika mempersiapkan pasukan mereka di dekat Iran, seolah bersiap untuk menggempur negara tersebut. Michel Chossudovsky menyatakan, “Yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya sekarang adalah semacam lampu hijau untuk perang.”
Inspektur nuklir dari PBB telah masuk ke Iran untuk mulai memeriksa kegiatan atom di sana. Teheran menyatakan bahwa mereka telah berbicara dengan Badan Energi Atom Internasional, yang membuktikan bahwa program nuklir yang ada di Iran tidak ditujukan untuk perang. Tetapi, sekali lagi, Amerika seperti belum puas. Mereka diketahui mengirimkan pesawat tanpa awak di sekitar wilayah Iran, yang mungkin ditujukan untuk memata-matai.
Kenyataannya, Amerika memang sepertinya ingin berperang dengan Iran, dan mereka telah menunjukkan hal itu sejak lama. Amerika, didukung kekuatan media yang sangat besar, bahkan melakukan propaganda sehingga menjadikan Iran seolah-olah “tersangka paling berbahaya” di dunia. Pertanyaannya, jika Amerika dan Iran benar-benar berperang, apa yang akan terjadi? Tentu saja pertumpahan darah sekaligus pertempuran mematikan.
Berikut ini adalah data-data kekayaan dan persenjataan militer yang dimiliki Iran, yang akan menunjukkan bahwa negara ini benar-benar siap berperang jika diserang.
Kekuatan dan Persenjataan Iran, Menurut CIA:
Jumlah penduduk: 65.875.224
Personel militer aktif: 545.000
Militer aktif cadangan: 350.000
Jumlah tanah berbasis senjata: 5.449
Tank: 1.613
Personil lapis baja operator: 640
Artileri: 2.010
Peluncur roket: 876
Mortar: 5.000
Senjata anti-tank: 75
Senjata anti-pesawat: 1.700
Pesawat tempur: 84
Helikopter: 84
Kapal angkatan laut: 65
Marine: 92
Kapal selam: 3
Frigat: 3
Pasukan patroli pesisir: 140
Pasukan amfibi: 13
Produksi minyak: 3.956.000 bbl/ hari
Konsumsi minyak: 1.630.000 bbl/ hari
Cadangan minyak terbukti: 136.200.000.000 bbl
Di luar data dan rincian yang dirilis CIA, sebagaimana yang disebutkan di atas, Iran juga memiliki pesawat tak berawak dan pengembom jarak jauh. Pesawat tersebut memiliki daya jelajah hingga 1.000 kilometer, mampu terbang dengan kecepatan 900 km per jam, dan bisa membawa empat rudal jelajah atau dua bom seberat 250 pon (113,4 kilo). Mereka juga memiliki kekuatan lain berikut ini:
4 kapal selam mini
12 kapal peluncur rudal dan torpedo
Rudal darat bernama Qiam
Rudal Fateh 110 generasi ketiga, berdaya jelajah 150-200 km
Satelit-satelit orbit tinggi
PLTN di kota Bushehr
Rudal Shahab
17.000 pasukan dari IRGC
Angkatan bersenjata dan pasukan relawan (Basij)
1.500 unit kapal pengebom
Jet pemburu
Helikopter militer
Perlengkapan rudal
Rudal balistik Kautsar
Hoot, jenis terpedo bawah laut tercepat di dunia. Melaju dengan kecepatan 100 meter per detik. Rudal Hoot mampu lolos dari deteksi radar
Rudal super modern yang bisa ditembakkan dari udara ke kawasan perairan
Jika data-data di atas sudah menakjubkan, ada lagi yang lebih menakjubkan. Iran juga telah membangun bunker yang disebut “smart bunker”. Kemungkinan besar, bunker ini dibangun untuk menghadapi senjata penembus bunker yang dimiliki Amerika.
Amerika mengembangkan senjata yang disebut Ordnance Penetrator Massif, yaitu senjata penembus bunker berbobot 30.000, yang diyakini dapat menghancurleburkan fasilitas nuklir bawah tanah di Iran. Senjata itu memang tampaknya sengaja dipersiapkan untuk kemungkinan serangan terhadap instalasi nuklir Iran.
Menghadapi hal itu, Iran pun membangun sebuah teknologi yang disebut Smart Bunker. Kenyataan itu diungkap sebuah artikel yang diterbitkan Aggravate Research.
Tidak seperti bungker beton pada umumnya, Smart Bunker terbuat dari bubuk kuarsa dan serat khusus, yang menjadikannya beton berkualitas super dan diklaim sebagai beton terkaku dan terkuat di dunia. Dengan bunker yang memiliki beton super itu, Iran lebih percaya diri terhadap ancaman senjata penembus bunker milik AS. Sebaliknya, Smart Bunker akan membuat Amerika sakit kepala.