Kota-kota Paling Menyeramkan di Dunia (2)

  Kota-kota Paling Menyeramkan di Dunia

BIBLIOTIKA - Artikel ini lanjutan artikel sebelumnya (Kota-kota Paling Menyeramkan di Dunia 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah artikel sebelumnya terlebih dulu.

Selain karena berbagai kecelakaan dan kematian, kehabisan modal juga menjadi masalah. Para investor tidak ada yang mau membiayai resort yang menimbulkan banyak kecelakaan dan kematian. Jadi, sejak itu, Kota San Zhi pun ditinggalkan. Orang-orang yang semula tinggal di sana satu per satu pergi, karena ketakutan akibat dihantui arwah orang-orang yang pernah mati di sana.

Thames, Cina

Kota Thames terletak di dekat kota Shanghai, Cina, dan semula merupakan kota biasa. Lalu muncul rencana untuk mengubah kota itu menjadi kota modern. Tanah-tanah penduduk dibeli, dan di tanah-tanah itu lalu dibangun pemukiman-pemukiman modern serta gedung-gedung perkantoran yang sama modern.

Seiring dengan itu, para penduduk di sana pun meninggalkan kota untuk pindah ke tempat lain, karena tanah-tanah mereka telah dibeli. Hanya tinggal sedikit penduduk yang masih di sana.

Lalu, sesuai rencana, kota itu dibangun dengan gaya Eropa, bahkan rumah-rumah dan gereja di sana didesain bergaya Gothic, Victorian, dan Georgian. Sayangnya, kota yang seharusnya menarik itu justru tidak memiliki penghuni. Penyebabnya juga di luar dugaan, yaitu karena tidak ada orang yang tertarik membeli rumah di sana, juga tidak ada yang tertarik menyewa bangunan-bangunan di sana. Berdasarkan desas-desus yang beredar, ketidaktertarikan itu dilatari karena suasana kota yang terasa menyeramkan.

Seiring dengan itu, para penduduk yang tersisa di sana perlahan-lahan pergi meninggalkan Thames, dan pindah ke kota lain. Akhirnya, Thames benar-benar menjadi kota mati tanpa penghuni. Jika kota itu dianggap menyeramkan, saat ini memang benar-benar menyeramkan. Karena tidak ada lagi orang yang tinggal di sana.

Gunkan-jima, Jepang

Gunkan-jima adalah kota yang dibangun di sebuah pulau di antara 505 pulau tak berpenghuni di Prefektur Nagasaki, Jepang, sekitar 15 kilometer dari Kota Nagasaki. Kota itu dinamai Gunkan-jima (Pulau Kapal Perang), karena memiliki dinding laut yang sangat tinggi. Para penduduk di sana bekerja sebagai penambang batubara, yang memang menjadi kekayaan alam di sana.

Populasi penduduk di Gunkan-jima pun terus berkembang. Pada 1959, populasi penduduk di sana membengkak, dan mencapai 835 orang per hektar di seluruh pulau, atau sekitar 1.391 orang per hektar untuk daerah perumahan. Itu merupakan salah satu kepadatan penduduk tertinggi yang pernah tercatat di seluruh dunia.

Sampai kemudian, pada 1960-an, minyak bumi mulai menggantikan batubara di Jepang, dan menyebabkan tambang batubara di Gunkan-jima ditutup. Pada 1974, Mitsubishi, perusahaan yang memiliki tambang tersebut, secara resmi mengumumkan penutupan tambang di Gunkan-jima. Sejak itu, seluruh penduduk meninggalkan Gunkan-jima, karena tidak ada lagi yang bisa dikerjakan untuk mendapatkan nafkah.

Setelah tak berpenghuni, kota yang semula sangat padat penduduk itu pun berubah menjadi kota mati. Kota itu bahkan kini terkenal angker dan menyeramkan, hingga tidak ada orang yang tertarik mendatangi.

Agdam, Azerbaijan

Agdam adalah kota yang semula berdiri di barat daya Azerbaijan. Semula, kota itu adalah tempat hunian biasa, yang ditinggali penduduk seperti umumnya kota-kota lain. Bencana lalu datang, dalam bentuk perang, yang terjadi pada 1993. Pada Juli 1993, Kota Agdam jatuh ke tangan Armenia. Jatuhnya kota itu pun memaksa penduduk Agdam untuk menyingkir dan keluar dari sana.

Setelah menguasai Kota Agdam, pasukan Armenia menghancurkan kota tersebut, dengan tujuan agar tak bisa lagi direbut musuh. Kini, Agdam telah menjadi reruntuhan bangunan yang kotor, ditinggalkan, tak dihiraukan. Pasukan Armenia meninggalkan tempat itu, dan orang-orang Agdam tidak ada yang berminat kembali.

Kota itu pun berubah menjadi kota mati. Santer beredar bahwa Agdam telah menjadi kota yang angker. Kenyataannya, kota itu memang benar-benar menyeramkan, khususnya saat malam hari.