50 Perusahaan Terbuka yang Melejit di Asia Pasifik
BIBLIOTIKA - Bank Central Asia adalah perusahaan pertama, dan sejauh ini satu-satunya, asal Indonesia yang masuk ke daftar Faboulus 50. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memiliki market value mencapai USD16,6 miliar, dan pendapatan sebesar USD2,9 miliar.
Faboulus 50 atau Fab 50 adalah daftar yang disusun Forbes dalam memetakan perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan paling signifikan secara regional. Daftar tersebut disusun dengan mempertimbangkan laba, pendapatan, dan harga saham pada tahun terakhir yang mengalami kenaikan tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam hal ini, perusahaan Indonesia yang masuk daftar Faboulus 50 baru Bank Central Asia.
Pertumbuhan laba rata-rata BCA per tahun mencapai 23 persen, dan bank ini sedang dalam proses mendirikan finance company yang fokus pada kredit sepeda motor. Saat ini, kredit kendaraan memang menjadi sektor yang booming, khususnya di Indonesia. Sekadar informasi, sekitar 47 persen saham perusahaan bank ini dimiliki oleh keluarga Hartono, yang merupakan orang terkaya di Indonesia.
Berikut ini daftar 50 perusahaan terbuka yang melejit di Asia Pasifik, berdasarkan daftar Fabulous 50 yang dirilis Forbes.
1. Acer, perusahaan teknologi asal Taiwan dengan market value USD6,4 miliar, dan penjualan mencapai USD17,9 miliar.
2. Adani Enterprises, perusahaan trading metal dan mineral asal India, dengan market value USD8,8 miliar, dan penjualan sebesar USD5,8 miliar.
3. Agile Property Holdings, perusahaan yang bergerak di bidang real estate dan properti. Market value sebesar USD4,1 miliar, dengan penjualan mencapai USD2 miliar.
4. Axis Bank, bank asal India dengan market value USD11,8 miliar, dan pendapatan sebesar USD3,4 miliar.
5. PT. Bank Central Asia Tbk (BCA), bank asal Indonesia dengan market value mencapai USD16,6 miliar, dan pendapatan USD2,9 miliar.
6. Banpu, perusahaan yang bergerak di sektor batubara asal Thailand, dengan market value USD5,4 miliar dan pendapatan USD1,7 miliar.
7. Belle International Holding, perusahaan ritel asal Hong Kong dengan market value USD14,6 miliar, dan pendapatan USD2,9 miliar.
8. Bharat Heavy Electrical, perusahaan yang bergerak di sektor listrik asal India, dengan market value USD25,3 miliar dan pendapatan USD7,4 miliar.
9. Changsa Zoomlion Heavy Indus, perusahaan asal Cina yang bergerak di bidang bisnis alat berat. Market value mencapai USD8,2 miliar, dan pendapatan mencapai USD3 miliar.
10. China Life Insurance, perusahaan asuransi asal Taiwan, dengan market value USD1,4 miliar dan pendapatan USD3,1 miliar.
11. China Mengniu Dairy, perusahaan yang bergerak di sektor makanan asal Cina, memiliki market value sebesar USD5,2 miliar dan pendapatan USD3,8 miliar.
12. Digital China Holdings, perusahaan teknologi asal Cina, dengan market value USD1,6 miliar, dan pendapatan sebesar USD6,5 miliar.
13. Dongfang Electric, bergerak di sektor capital goods asal Cina, dengan market value USD7,7 miliar, dan pendapatan USD4,8 miliar.
14. Dr Reddy’s Laboratories, perusahaan obat dan biotech asal India, dengan market value USD4,9 miliar dan pendapatan USD1,6 miliar.
15. GD Midea Holding, perusahaan consumer durables asal Cina, dengan market value USD6,8 miliar dan pendapatan USD6,9 miliar.
16. Glovis, perusahaan yang bergerak di sektor transportasi asal Korea Selatan, dengan market value USD5,1 miliar dan pendapatan USD3,5 miliar.
17. Gree Electric Appliances, perusahaan consumer durables asal Cina, dengan market value USD6,2 miliar dan pendapatan USD6,2 miliar.
18. HCL Technologies, perusahaan teknologi asal India, dengan market value USD5,6 miliar dan pendapatan USD2,5 miliar.
19. HDFC Bank, bank asal India dengan market value USD21,2 miliar, dan pendapatan USD4,5 miliar.
20. Hengan International Group, perusahaan yang bergerak dalam bisnis produk asal Cina, dengan market value USD11 miliar dan pendapatan USD1,4 miliar.
21. Hindalco Industries, perusahaan yang bergerak di bisnis material asal India, dengan market value USD7,1 miliar dan pendapatan USD13,5 miliar.
22. HTC, perusahaan teknologi asal Taiwan, dengan market value USD15,1 persen dan pendapatan USD4,5 miliar.
23. Infosys Technologies, perusahaan teknologi India dengan market value USD34 miliar, dan pendapatan USD5,1 miliar.
24. ITC, perusahaan yang bergerak di bisnis makanan asal India, dengan market value USD26,7 miliar dan pendapatan USD4,3 miliar.
25. Jindal Steel & Power, perusahaan yang bergerak di bisnis material asal India, dengan market value USD13,9 miliar dan pendapatan USD2,5 miliar.
26. JSW Steel, perusahaan yang bergerak di bisnis material asal India, dengan market value USD4,7 miliar dan pendapatan USD4,2 miliar.
27. Kotak Mahindra Bank, perusahaan jasa keuangan asal India, dengan market value USD6,5 miliar dan pendapatan USD2,1 miliar.
28. Larsen & Toubro, perusahaan konstruksi asal India, dengan market value USD23,7 miliar dan pendapatan USD9,8 miliar.
29. Lenovo Group, perusahaan teknologi asal Cina, dengan market value USD5,6 miliar dan pendapatan USD16,6 miliar.
30. Li & Fung, perusahaan trading asal Hong Kong, dengan market value USD19,3 miliar dan pendapatan USD13,5 miliar.
31. Mahindra & Mahindra, perusahaan yang bergerak di sektor consumer durables asal India, market value USD7,8 miliar dan pendapatan USD7 miliar.
32. MediaTek, perusahaan elektronik asal Taiwan, market value USD15 miliar dengan pendapatan USD3,6 miliar.
33. NHN, perusahaan teknologi asal Korea Selatan, market value USD7,9 miliar dan pendapatan USD1,4 miliar.
34. Nine Dragons Paper Holdings, perusahaan sektor material asal Hong Kong, dengan market value USD6,4 miliar dan pendapatan USD1,9 miliar.
35. Nintendo, perusahaan teknologi asal Jepang, dengan market value USD35,7 miliar dan pendapatan USD15,3 miliar.
36. Noble Group, perusahaan asal Hong Kong, dengan market value USD7,2 miliar dan pendapatan USD31,2 miliar.
37. Olam International, perusahaan makanan asal Singapura, market value USD4,3 miliar dan pendapatan USD7,4 miliar.
38. Rakuten, perusahaan yang bergerak di business service asal Jepang, dengan market value USD9,5 miliar dan pendapatan USD3,2 miliar.
39. Rio Tinto, perusahaan tambang asal Australia, dengan market value USD122,4 miliar dan pendapatan USD41,8 miliar.
40. SAIC Motor, perusahaan yang bergerak di bidang consumer durables asal Cina, market value USD20,1 miliar dan pendapatan USD20,3 miliar.
41. Samsung Engineering, perusahaan konstruksi asal Korea Selatan, market value USD4,5 miliar dan pendapatan USD3,5 miliar.
42. Sany Heavy Industry, perusahaan yang bergerak di sektor capital goods asal Cina, market value USD9,7 miliar dengan pendapatan USD2,4 miliar.
43. Shandong Gold Mining, perusahaan tambang asal Cina, market value USD9,1 miliar dan pendapatan USD3,4 miliar.
44. Sterlite Industries, perusahaan manufaktur asal India, market value USD11,2 miliar dan pendapatan USD5,4 miliar.
45. Suning Appliance, perusahaan retail asal Cina, market value USD USD15,8 miliar dan pendapatan USD8,5 miliar.
46. Tata Consultancy Services, perusahaan teknologi asal India, market value USD35,8 miliar dan pendapatan USD6,7 miliar.
47. Tencent Holdings, perusahaan teknologi asal Cina, market value USD33,5 miliar dan pendapatan USD1,8 miliar.
48. Tingyi Holding, perusahaan makanan asal Cina, market value USD14,3 miliar dan pendapatan USD5,1 miliar.
49. Want Want China Holdings, perusahaan makanan asal Cina, market value USD10,9 miliar dan pendapatan USD1,7 miliar.
50. Wesfarmers, perusahaan asal Australia, dengan market value USD34,4 miliar dan pendapatan USD43,3 miliar.