Kumpulan Quote Kahlil Gibran (8)
BIBLIOTIKA - Kahlil Gibran adalah penyair Lebanon yang legendaris. Popularitasnya menjangkau dunia timur maupun barat, dan namanya abadi serta terus dikenang sampai saat ini, meski ia telah meninggal dunia puluhan tahun yang lalu.
Selama hidupnya, Kahlil Gibran menulis buku-buku yang kemudian terkenal di seluruh dunia, semisal Broken Wings (Sayap-sayap Patah), The Prophet (Sang Nabi), dan lain-lain. Meski sebenarnya Kahlil Gibran juga seorang pelukis, namun dia lebih dikenal sebagai penulis atau penyair, karena keindahan dan kedalaman kata-katanya yang luar biasa.
Keindahan kata-kata itu pula yang menjadikan banyak kalimat Kahlil Gibran menjadi quote atau kata-kata mutiara yang dibagikan banyak orang. Kenyataannya, Kahlil Gibran memang bisa menulis kalimat-kalimat hebat tentang banyak hal, sehingga layak dijadikan quote. Berikut ini adalah qoute-qoute Kahlil Gibran, yang kami hadirkan secara bersambung dalam rangkaian artikel serial.
***
Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang. Tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri. —Kahlil Gibran
Cinta adalah racun yang mematikan, napas ular hitam berbisa yang menggeliat di neraka, terbang dan berputar di angkasa sampai ia jatuh menutupi embun, hanya untuk dihisap oleh hausnya jiwa. —Kahlil Gibran
Cinta adalah kata yang sangat terbatas, tetapi mengungkapkan sesuatu yang tak terbatas. —Kahlil Gibran
Cinta tidak pernah menganugerahkan apa pun kecuali wujudnya sendiri. Cinta juga tidak menuntut apa pun kecuali wujudnya sendiri. Cinta tidak menguasai atau pun dikuasai, karena cinta terlahir hanya demi cinta. —Kahlil Gibran
Cinta adalah air mancur yang mengairi jiwa sang pengantin perempuan dan menaungi jiwa-jiwa kekuatan, membuat mereka mendaki dalam doa di antara bintang-bintang malam, dan menyanyikan lagu suka cita di hadapan matahari saat ini. —Kahlil Gibran
Cinta adalah ketidakpedulian kita yang berawal pada masa muda, dan berakhir bersama penghabisannya. —Kahlil Gibran
Jarak dan waktu merupakan penguji cinta. Semakin cinta bertahan dalam jarak yang semakin jauh dan pertemuan yang makin jarang, semakin murni cinta itu. —Kahlil Gibran
Cinta adalah pengetahuan surga yang menyinari mata kita dan menunjukkan segala sesuatu sebagaimana Tuhan melihatnya. —Kahlil Gibran
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena ia membebaskan. Dan tidak ada kekuatan, baik alam atau usaha manusia, yang dapat membelokkan arah tujuan cinta. —Kahlil Gibran
Cinta adalah peristirahatan untuk tubuh dalam keheningan pusara. Kedamaian untuk jiwa di dalam kedalaman keabadian. —Kahlil Gibran
Keindahan mempunyai bahasanya sendiri yang agung, daripada suara-suara lidah dan bibir. —Kahlil Gibran
Cinta yang terbatas ingin memiliki yang dicintai. Tapi cinta yang tak terbatas hanya menginginkan cinta itu sendiri. —Kahlil Gibran
Cinta yang tidak diperbarui setiap hari akan menjadi kebiasaan, dan kemudian menjadi perbudakan. —Kahlil Gibran
Cinta memiliki dua sisi; satu kesabaran dan yang lainnya nafsu. Cinta adalah sesuatu yang menyala. —Kahlil Gibran
Cinta dan kesangsian tidak pernah bertemu dan berbicara satu sama lain. —Kahlil Gibran
Cinta menuntut diri sendiri menjadi sesuatu bagi orang yang dicintai, menjadi sesuatu untuk diri sendiri. —Kahlil Gibran
Cinta adalah sebuah kata bercahaya, ditulis oleh tangan cahaya, pada malam penuh cahaya. —Kahlil Gibran
Jangan dikira cinta datang dari keakraban yang lama dan karena pendekatan yang tekun. Cinta adalah hasil kecocokan jiwa. Dan jika itu tidak pernah ada, cinta tidak akan pernah tercipta, meski dalam hitungan tahun bahkan milenium. —Kahlil Gibran
Cinta adalah racun yang mematikan, napas ular hitam berbisa yang menggeliat di neraka, terbang dan berputar di angkasa sampai ia jatuh menutupi embun, hanya untuk dihisap oleh hausnya jiwa. —Kahlil Gibran
Cinta adalah kata yang sangat terbatas, tetapi mengungkapkan sesuatu yang tak terbatas. —Kahlil Gibran
Cinta tidak pernah menganugerahkan apa pun kecuali wujudnya sendiri. Cinta juga tidak menuntut apa pun kecuali wujudnya sendiri. Cinta tidak menguasai atau pun dikuasai, karena cinta terlahir hanya demi cinta. —Kahlil Gibran
Cinta adalah air mancur yang mengairi jiwa sang pengantin perempuan dan menaungi jiwa-jiwa kekuatan, membuat mereka mendaki dalam doa di antara bintang-bintang malam, dan menyanyikan lagu suka cita di hadapan matahari saat ini. —Kahlil Gibran
Cinta adalah ketidakpedulian kita yang berawal pada masa muda, dan berakhir bersama penghabisannya. —Kahlil Gibran
Jarak dan waktu merupakan penguji cinta. Semakin cinta bertahan dalam jarak yang semakin jauh dan pertemuan yang makin jarang, semakin murni cinta itu. —Kahlil Gibran
Cinta adalah pengetahuan surga yang menyinari mata kita dan menunjukkan segala sesuatu sebagaimana Tuhan melihatnya. —Kahlil Gibran
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena ia membebaskan. Dan tidak ada kekuatan, baik alam atau usaha manusia, yang dapat membelokkan arah tujuan cinta. —Kahlil Gibran
Cinta adalah peristirahatan untuk tubuh dalam keheningan pusara. Kedamaian untuk jiwa di dalam kedalaman keabadian. —Kahlil Gibran
Keindahan mempunyai bahasanya sendiri yang agung, daripada suara-suara lidah dan bibir. —Kahlil Gibran
Cinta yang terbatas ingin memiliki yang dicintai. Tapi cinta yang tak terbatas hanya menginginkan cinta itu sendiri. —Kahlil Gibran
Cinta yang tidak diperbarui setiap hari akan menjadi kebiasaan, dan kemudian menjadi perbudakan. —Kahlil Gibran
Cinta memiliki dua sisi; satu kesabaran dan yang lainnya nafsu. Cinta adalah sesuatu yang menyala. —Kahlil Gibran
Cinta dan kesangsian tidak pernah bertemu dan berbicara satu sama lain. —Kahlil Gibran
Cinta menuntut diri sendiri menjadi sesuatu bagi orang yang dicintai, menjadi sesuatu untuk diri sendiri. —Kahlil Gibran
Cinta adalah sebuah kata bercahaya, ditulis oleh tangan cahaya, pada malam penuh cahaya. —Kahlil Gibran
Jangan dikira cinta datang dari keakraban yang lama dan karena pendekatan yang tekun. Cinta adalah hasil kecocokan jiwa. Dan jika itu tidak pernah ada, cinta tidak akan pernah tercipta, meski dalam hitungan tahun bahkan milenium. —Kahlil Gibran