Ini Penyebab Lalat Sulit Dipukul

 Lalat

BIBLIOTIKA - Lalat adalah satu hewan paling rumit di dunia. Berdasarkan penelitian, lalat memiliki lebih dari 152.000 sepupu yang telah dideskripsikan dan diberi nama. Jumlah itu bisa jadi akan meningkat, sebab banyak yang belum ditemukan dan dideskripsikan. Gregory Courtney, profesor entomologi di Iowa State University, bahkan sampai stres saat meneliti “pohon keluarga” lalat.

“Ini benar-benar bukan pohon, melainkan semacam semak-semak,” kata Gregory Courtney dalam menjelaskan hubungan kompleks di antara kerabat lalat pada pohon keluarganya. “Sangat rumit, karena sejarah lalat meluas lebih dari 260 juta tahun, jadi sulit mencari tahu hubungan antara cabang ini dan cabang itu.”

Kemungkinan besar kita tidak terlalu peduli seperti apa pohon keluarga lalat, atau siapa yang jadi leluhur, sepupu, atau bahkan menantu lalat. Dalam hubungan dengan lalat, kita mungkin lebih peduli bagaimana cara membasmi mereka, karena hewan itu telah membawa banyak penyakit bagi manusia. Yang menjengkelkan, dalam hal ini, lalat sangat sulit dipukul. Berapa kali kita mampu memukul lalat dengan tepat? Sangat jarang, bahkan mungkin belum pernah sama sekali.

Kenyataan itu pula yang akhirnya membawa Michael Dickinson, dari Institut Teknologi California, melakukan penelitian secara khusus pada biomekanika sayap lalat selama 20 tahun. Sepertinya dia sangat serius ingin bisa memukul lalat.

Dalam penelitian yang sangat lama itu, Michael Dickinson menggunakan kamera digital yang memiliki resolusi tinggi, serta dapat merekam dengan kecepatan tinggi. Ia mengumpulkan banyak lalat dalam berbagai spesies untuk keperluan penelitiannya. Melalui kamera dan beberapa perangkat canggihnya, Dickinson merekam manuver sejumlah lalat yang terancam pukulan.

Berdasarkan penelitian dan rekaman-rekaman itu, ia menemukan bahwa lalat dapat mengenali ancaman berdasarkan lokasi. Otak lalat akan menghitung seberapa jauh ancaman terhadapnya, sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan kabur. 

Setelah memprediksi arah ancaman, lalat akan menumpukan kakinya untuk terbang ke arah yang berlawanan. Semua persiapan meloloskan diri itu dapat dilakukannya dengan sangat cepat, hanya 100 milidetik setelah ia mendeteksi adanya bahaya.

“Itu menunjukkan sangat cepatnya otak lalat memproses informasi sensorik menjadi respon gerakan yang sesuai,” ujar Dickinson.

Bahkan, ketika menghadapi ancaman pukulan, lalat mengatur postur tubuhnya sesuai besar ancaman. Artinya, lalat telah mengintegrasikan dengan baik antara informasi visual dari mata, dan informasi metasensorik di kakinya. Temuan itu memberikan petunjuk mengenai sistem saraf lalat, dan menunjukkan bahwa otak lalat memiliki sistem pemetaan posisi ancaman.

Sekarang, setelah mengetahui bagaimana cara lalat menyelamatkan diri dari ancaman pukulan, Dickinson pun tahu cara memukul lalat secara efektif. Menurutnya, saat terbaik memukul lalat bukan ketika posisinya siap terbang, sehingga waktu yang dibutuhkannya untuk mengantisipasi ancaman relatif lebih lama. Tidak mudah bagi lalat untuk melakukan gerakan akurat kurang dari 100 milidetik. Jika kita memukulnya ketika dia tidak bersiap untuk terbang, kemungkinan besar kita akan berhasil.

Hanya untuk mengetahui cara efektif memukul lalat, manusia membutuhkan waktu dua puluh tahun penelitian!

Fakta:

Lalat tidak bisa mendengar.

Lalat dapat mengepakkan sayapnya sekitar 500 kali per detik.

Tersedia banyak e-book bermanfaat yang bisa Anda miliki
Baca penjelasannya di sini.