Hewan-hewan yang Mampu Menghasilkan Listrik

ikan belalai gajah

BIBLIOTIKA - Semua makhluk hidup, termasuk hewan, memancarkan muatan listrik selama gerakan otot rutin, meski listrik yang dikeluarkan sangat lemah sehingga nyaris tak terasakan. Namun ada sekelompok hewan, kebanyakan hidup di air, yang mampu menghasilkan listrik dari tubuhnya untuk berbagai keperluan.

Hewan-hewan tersebut bergantung pada kemampuan electroreception biologis mereka untuk memproduksi listrik dalam berburu mangsa atau ketika melawan serangan pemangsa, atau juga untuk keperluan navigasi. Berikut ini adalah hewan-hewan yang mampu menghasilkan listrik untuk tujuan-tujuan semacam itu.

Ikan belalai gajah

Ikan belalai gajah (Peters elephantnose fish) ditemukan di sekitar sungai di Afrika barat dan tengah. Tampilan tubuh ikan ini berwarna gelap, dan memiliki tonjolan mirip belalai gajah yang berada di kepalanya, yang merupakan mulutnya. Hewan ini memiliki organ yang dapat menghasilkan listrik, yang terletak di ekornya.

Organ listrik khusus itu disebut electroplax (atau electroplaques). Ketika sedang beristirahat atau tidak digunakan, masing-masing sel electroplax itu memiliki muatan negatif di bagian dalam, dan muatan positif di bagian luar. Ketika organ itu dirangsang melalui kontraksi otot (misalnya karena sentuhan predator), maka arus listiknya akan berbalik, dan menyengat makhluk apa pun yang menyentuhnya.

Ikan pari elektrik

Ikan pari elektrik (Electric ray) memiliki kemiripan dengan belut listrik, yaitu mampu mengendalikan tegangan di setiap muatan listrik dalam tubuhnya. Organ produksi listrik itu terletak di kedua sisi kepala, dan keduanya dapat menghasilkan listrik secara bersama-sama—dari 8 sampai 220 volt.

Ada 69 spesies ikan pari elektrik, dan yang memiliki kekuatan listrik paling berbahaya adalah ikan yang disebut torpere. Nama itu berarti “menyebabkan kaku atau kelumpuhan”, karena sengatan listriknya memberikan efek seperti itu. Kejutan listrik rata-rata yang dihasilkan ikan pari listrik setara dengan efek menjatuhkan pengering rambut ke bak mandi.

Hiu kepala martil

Hiu kepala martil (Hammer head shark) memiliki ratusan ribu organ electrorecptor yang disebut ampullae di dalam tubuh mereka. Organ itu menjadikan hiu ini menjadi satu-satunya hiu yang memiliki sensitivitas listrik terbesar, yang dapat mendeteksi sinyal dari listrik hewan lain sehingga memudahkannya dalam mencari mangsa.

Organ listrik hiu ini berfungsi untuk mendeteksi medan listrik yang dihasilkan oleh penghuni air lainnya, bahkan hingga ke dasar laut. Selain itu, hiu ini juga menggunakan deteksi listrik internal mereka seperti perangkat GPS (Global Positioning System), yang membantunya menyesuaikan diri mereka dengan arus laut layaknya memiliki navigasi.

Echidnas

Termasuk anggota dari ordo monotreme, echidnas adalah hewan berduri yang memiliki moncong panjang, yang berfungsi sebagai mulut sekaligus hidung. Moncong panjang itulah yang dapat menghasilkan sinyal-sinyal listrik, yang membantu mereka menemukan serangga untuk dilahap.

Ketika berada di darat, moncong hewan ini selalu basah, sehingga tetap dapat menghantarkan arus listrik ketika akan memangsa serangga. Namun, para ilmuwan menyatakan bahwa listrik yang dimiliki hewan ini lebih berfungsi sebagai perlindungan diri dalam menghadapi predator, karena mereka tidak terlalu kesulitan dalam mencari mangsa tanpa menggunakan kekuatan listriknya.

Electric skate

Hewan ini menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dasar laut atau di air dingin, dan menggunakan kemampuan listriknya untuk menyerap medan listrik lemah yang dikeluarkan oleh udang, siput, serta kerang, yang menjadi santapan kegemaran mereka. Mulut hewan ini terletak di bagian bawah tubuhnya, sehingga memudahkannya dalam mencari dan menyantap makanan.

Listrik yang dihasilkan hewan ini berasal dari ekornya, dan sengatan yang dihasilkannya memberikan efek berbeda tergantung spesies yang disengat. Mereka menggunakan kekuatan listrik itu untuk melawan predator, juga untuk saling mengenali dan berkomunikasi antar sesamanya.

Lele air tawar

Lele air tawar (Catfish electric) adalah hewan asli dari perairan tropis Afrika, dan lele ini mampu menghasilkan listrik hingga 250 volt—setara dengan jumlah yang dibutuhkan untuk mengoperasikan komputer selama 45 menit. Dengan kekuatan tersebut, lele ini pun mampu menghadapi predator dan hewan-hewan lain yang mencoba mengganggunya.

Organ listrik hewan ini merupakan jaringan otot khusus yang membentuk lapisan seperti agar-agar, dan terletak di bawah kulitnya.

Belut listrik

Meski diberi nama belut listrik (Electric eel), namun hewan ini sebenarnya tidak diklasifikasikan sebagai belut, namun lebih sebagai ikan. Hewan yang banyak ditemukan di perairan Amerika Selatan ini mampu menghasilkan listrik yang lebih besar dibanding hewan berlistrik lainnya. Selain itu, belut listrik mampu menghasilkan energi listrik selama satu jam terus-menerus tanpa lelah.

Energi listrik yang dihasilkan hewan ini mencapai 500 volt, sehingga sengatannya dapat berakibat kematian, bahkan untuk seorang manusia dewasa berukuran rata-rata.

Tersedia banyak e-book bermanfaat yang bisa Anda miliki
Baca penjelasannya di sini.